Israel dan Lebanon Mulai Negosiasi Demarkasi Perbatasan
Negosiasi putaran pertama dengan Israel digelar di markas besar PBB di Kota Naqoura
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Lebanon mengumumkan bahwa negosiasi putaran pertama dengan Israel mengenai demarkasi perbatasan yang akan digelar di markas besar PBB di Kota Naqoura pada Rabu (14/10) akan bersifat "teknis" dan khusus membahas soal perbatasan laut.
Presiden Michel Aoun memimpin sebuah pertemuan yang dihadiri Menteri Pertahanan Zeina Akar, Panglima Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun, dan anggota delegasi perundingan. Menurut dia, negosiasi akan dilakukan di bawah naungan PBB dan kehadiran Amerika Serikat dalam pertemuan tersebut berfungsi sebagai mediator fasilitator perundingan.
Pada Senin, kantor media kepresidenan telah mengumumkan nama-nama delegasi negosiasi teknis untuk membahas perbatasan selatan Lebanon dengan Israel. Lebanon dan Israel terus memperebutkan sebuah wilayah yang mencakup sekitar 860 kilometer persegi (sekitar 332 mil persegi) di Laut Mediterania, yang dikenal sebagai Zona No. 9, yang kaya akan minyak dan gas. Pada 2016, Beirut mengumumkan peluncuran lisensi untuk eksplorasi.
Kelompok Hizbullah menguasai daerah-daerah yang berbatasan dengan Israel dan ketegangan sporadis terjadi ketika Tel Aviv menuduh kelompok itu berusaha menerobos masuk perbatasannya.