Bio Farma: Kemungkinan Produksi Vaksin Covid Awal 2021
Uji klinis tahap III vaksin covid-19 dari Sinovac akan rampung akhir Januari 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma selaku holding BUMN farmasi memperkirakan uji klinis tahap III vaksin covid-19 dari Sinovac akan rampung pada akhir Januari 2021. Project Integration Manager R&D PT Bio Farma Neni Nurainy mengatakan uji klinis tahap III yang dimulai sejak Januari sudah dilakukan terhadap 1.565 subjek relawan.
"Kemungkinan kita bisa produksi (vaksin) akhir Januari atau awal Februari 2021. Kita akan ajukan emergency use authorization (EUA) ke BPOM, ini waktunya mungkin paling lambat 20 hari," ujar Neni dalam Webinar Ngobrol Pagi Seputar BUMN bertajuk "Kontribusi BUMN Farmasi Mengatasi Pandemi Covid-19" di Jakarta, Kamis (15/10).
Neni mengatakan, Sinovac telah menyampaikan komitmennya untuk memberikan dosis bulk kepada Indonesia secara bertahap, mulai dari 15 juta dosis bulk pada November dan Desmeber 2020, 35 juta dosis bulk pada Januari hingga Maret 2021, dan 210 juta dosis bulk pada April hingga Desember 2021.
Neni mengatakan kapasitas produksi Bio Farma saat ini sudah mencapai 250 juta dosis per tahun pada 2021. Neni menilai kapasitas tersebut mampu memenuhi 70 persen kebutuhan vaksin dalam negeri untuk mencapai herd immunity.
"Untuk mendapat herd immunity itu 170 juta kali dua jadi 340 juta vaksin. Tidak cukup memang, kekurangannya nanti dengan impor dari vaksin yang sudah jadi," ucap Neni.
Neni menyampaikan kabar penyuntikan yang akan dilakukan pada November hingga Desember tahun ini merupakan program pemerintah. Neni mengatakan, pemerintah melakukan impor vaksin jadi untuk vaksinasi terhadap tenaga medis, TNI, dan Polri.
"Untuk November-Desember itu rencana impor vaksin jadi yang sudah direncanakan, ada tiga: Sinovac, Sinopham (G42), dan CanSino yang masih negoisasi. Vaksin ini sudah dapat EUA dari negara masing-masing seperti Coba, dan untuk masuk Indonesia perlu izin dari BPOM," kata Neni.