Pemerintah Qingdao Pecat Dua Pejabat Akibat Klaster Covid-19

Kepala komisi kesehatan dan direktur rumah sakit di Qingdao dipecat

EPA-EFE/WANG HAIBIN
Warga berbaris untuk tes COVID-19 besar-besaran di Qingdao di provinsi Shandong, Cina timur, Cina, 12 Oktober 2020. Kota itu akan menguji enam juta warganya dalam tiga hari setelah 12 kasus virus Corona COVID-19 yang ditularkan secara lokal ditemukan.
Rep: Dwina Agustin Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah kota Qingdao, China, mengatakan telah menangguhkan kepala komisi kesehatannya dan memecat seorang direktur rumah sakit pada Kamis (15/10). Keputusan itu dilakukan menyusul wabah infeksi Covid-19 yang mengakhiri rekor dua bulan tanpa melaporkan kasus lokal.

Kota pesisir ini telah melaporkan 13 infeksi baru-baru ini yang sebagian besar terkait dengan Rumah Sakit Dada Qingdao. Tempat ini menjadi wilayah isolasi bagi para wisatawan yang terinfeksi yang datang dari luar negeri.

Qingdao mengumumkan pekan ini bahwa akan menguji sembilan juta penduduknya untuk virus corona selama periode lima hari. Lebih dari tujuh juta hasil telah keluar tanpa infeksi pada Kamis pagi.

Virus corona baru pertama kali muncul di kota Wuhan di China tengah akhir tahun lalu. Setelah salah langkah awal, China telah mengambil tindakan agresif untuk mengekang penyebarannya, termasuk kampanye pengujian massal saat klaster muncul dan telah berhasil hampir membasmi transmisi domestik. Saat ini total kasus virus corona  yang dikonfirmasi di daratan China mencapai 85.622 dengan 4.634 kematian.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler