Italia Perketat Peraturan Pembatasan Sosial

Angka infeksi Covid-19 di Italia naik 2 kali lipat jadi 10 ribu kasus per hari.

EPA
Angka infeksi Covid-19 di Italia naik 2 kali lipat jadi 10 ribu kasus per hari.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan langkah baru untuk memutus rantai penularan virus corona. Sebab angka infeksi terus bertambah dan bergerak ke kelompok rentan serta memberikan tekanan baru pada rumah sakit.

Baca Juga


Peraturan yang diumumkan Ahad (18/10) malam ini menghentikan jam malam yang diberlakukan di Paris dan kota-kota besar Prancis lainnya. Tapi wali kota Italia dapat menutup alun-alun dan pusat pertemuan setelah jam 21.00 waktu setempat, hanya dibuka bagi warga yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumah atau ke tempat kerja.

Restoran dan bar-bar dilarang memberikan layanan makan di tempat setelah jam 18.00. Tiga jam lebih awal dibandingkan yang diizinkan sebelumnya, tetapi tetap boleh buka hingga tengah malam.

Festival-festival juga dilarang. Conte mengatakan gym dan kolam renang mungkin tetap buka. Bila tidak mengikuti peraturan yang ditetapkan keduanya jenis tempat itu juga akan diminta tutup.

Pemerintah pusat Italia berselisih dengan pemerintah-pemerintah daerah mengenai sekolah yang menolak memberlakukan kembali pembelajaran jarak jauh. Tetapi sekolah menengah atas boleh buka lebih lama dan menggelar jam sore untuk mengurangi kepadatan transportasi publik.

Italia enggan untuk memberlakukan kembali karantina nasional. Kebijakan yang sempat diterapkan selama 10 pekan itu terbukti berhasil menahan penyebaran virus. Tapi merugikan perekonomian Italia hingga 47 miliar euro.

Saat ini Italia meningkatkan tes. Angka infeksi virus corona di negara itu naik dua kali lipat dalam satu pekan menjadi lebih dari 10 ribu kasus per hari.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler