Infeksi Covid-19 di Boyolali Capai 1.020 Kasus

Di Boyolali ada 14 klaster penularan Covid-19 aktif

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali bertambah 13 menjadi total 1.020 kasus menurut data Dinas Kesehatan setempat pada Senin pagi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina merinci, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 40 orang.

Pasien Covid-19 yang selesai menjalani karantina 819 orang, pasien yang masih dirawat di rumah sakit 87 orang, dan pasien yang masih menjalani isolasi 74 orang. "Angka kesembuhan Covid-19 di Boyolali cukup tinggi, yakni sekitar 80 persen," katanya.

Baca Juga



Ia mengatakan Boyolali termasuk daerah dengan risiko penularan Covid-19 sedang dan berada di zona oranye dalam peta risiko penularan virus corona. Menurutnya di Boyolali ada 14 klaster penularan Covid-19 aktif. Sebanyak 11 di antaranya klaster keluarga dan sisanya klaster tempat kerja dan tilikan.

Klaster-klaster penularan virus corona itu tersebar di 14 desa yakni Tlogolele, Giriroto, Patabuhan, dan Juwangi. Klaster juga tersebar di Pelem, Bandengan, Ngenden, Nggombang, Kebonan, Dibal, Pulutan, Cilodoko, pandehan, dan Banyodono.

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali terus menjalankan pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan untuk mengendalikan penularan Covid-19. Ratri mengingatkan kembali warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna menghindari penularan virus corona. Termasuk mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak dengan orang lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler