Kemensos Percepat Penyaluran Bansos Beras
Kemensos menilai penyaluran BSB di seluruh Indonesia sudah bagus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mempercepat dan meningkatkan penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) tahap III untuk mencapai target realisasi 100 persen pada Oktober 2020.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyampaikan, Kemensos terus mempercepat dan meningkatkan penyaluran BSB. "Ini agar dapat terealisasi 100 persen pada bulan Oktober," kata Edi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (19/10).
Guna memastikan hal tersebut Edi mengecek Gudang Bulog Gedebage Bandung, Jawa Barat dan melihat langsung stok BSB. Ia mendapati stok aman dan dapat segera tersalurkan pada tahap III kepada KPM PKH di Wilayah Jawa Barat.
Di akhir kunjungan, Edi berdiskusi langsung di Kantor Bulog Cimapokolan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran BSB, mulai dari Perum Bulog sebagai penyedia Beras, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) sebagai transporter, Dinas Sosial Kabupaten/kota dan para pendamping PKH.
Ia menilai penyaluran BSB di seluruh Indonesia sudah bagus, Bulog pun sudah berpengalaman. Kemensos mencatat ada sentuhan berbeda untuk BSB jika dibandingkan dengan pemberian bantuan tunai.
"Semua bersyukur dan senang terutama para penerima bantuan. Mudah-mudahan minggu depan bisa mencapai 80 persen untuk wilayah Jawa Barat," ujar Edi.
Penyaluran Bansos beras di wilayah Jawa Barat telah terealisasi 70 persen untuk alokasi Agustus sampai Oktober. Penyaluran dilakukan oleh transporter PT Bhanda Ghara Reksa bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pendamping PKH, dan aparat setempat dalam proses penyaluran kepada KPM PKH.
Koordinator Kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH) Bandung, Nandang, menjelaskan, penyaluran BSB di lapangan berjalan lancar dan masyarakat yang mendapatkan bantuan sangat senang juga bersyukur saat menerima BSB. "Untuk di kabupaten Bandung jumlah KPM PKH 124.215 keluarga," ucap Nandang.