Anies: Jangan karena Keluarga, Masker Dicopot

Anies sebut penularan paling banyak terjadi justru di area keluarga.

Republika/Ali Mansur
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (depan) Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana (kanan) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kiri) saat di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (26/10).
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyarankan masyarakat menggunakan masker di lingkungan keluarga untuk menekan angka penularan Covid-19 di klaster keluarga.


"Saya anjurkan kepada seluruh masyarakat, jangan karena merasa keluarga lalu masker dicopot. Karena ketemunya keluarga, rasanya aman, lalu maskernya tidak dipakai. Kalaupun pertemuan keluarga, maka pastikan masker dipakai," kata Anies kepada wartawan di Mako Polda Metro Jaya, Senin (26/10).

Anies mengatakan, penularan Covid-19 tidak hanya terjadi di ruang publik dan menurut data Pemprov DKI Jakarta jumlah klaster keluarga mengalami kenaikan. "Penularan itu banyak terjadi justru di arena keluarga, jumlah klaster keluarga itu melonjak," katanya.

Kemudian, terkait libur panjang dan cuti bersama, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tetap di rumah. Namun demikian apabila memang ada masyarakat yang ingin bepergian, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Sementara liburan itu banyak sekali berkumpul sama keluarga. Karena itu, anjuran kita laksanakan 3M itu secara disiplin selama musim libur besok. Jadi dengan begitu, jalani liburan tanpa harus terinfeksi," kata Anies.

Anies mengatakan pemerintah bisa mengawasi tempat-tempat umum dan ruang publik tapi ketika sampai pada lingkungan rumah penerapan protokol kesehatan harus dilaksanakan oleh masing-masing individu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Senin mengadakan pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Mako Polda Metro Jaya untuk mencegah pelajar dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin menimbulkan kericuhan.

Pertemuan tersebut juga dihadiri kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Jawa Barat dan Banten, serta perwakilan kepala sekolah dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler