Kemenpora tak Ingin Lampaui Wewenang Soal GP Mandalika
Pernyataan tersebut dikeluarkan Kemenpora sebagai klarifikasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan mendukung sepenuhnya penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pada tahun depan. Namun tidak ingin melampaui kewenangan terkait persiapan ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Kemenpora sebagai klarifikasi atas kabar rencana peluncuran tim MotoGP Indonesia, Mandalika Racing Team Indonesia, di kompleks Kemenpora pada 28 Oktober.
"Kemenpora harus menjelaskan lagi kepada masyarakat umum, bahwa leading sector persiapan dan penyelenggaraan MotoGP 2021 di Mandalika adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sehingga Kemenpora tidak ingin melampaui (apa) yang menjadi kewenangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," demikian pernyataan tertulis Kemenpora.
Mandalika Racing Team Indonesia bakal menjadi tim Indonesia yang bertarung di kejuaraan dunia MotoGP di kelas Moto2 tahun depan.
Kemenpora menegaskan, sebagai penanggungjawab bidang keolahragaan mereka membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berpartisipasi dan membentuk tim pebalap untuk MotoGP Mandalika.
"Namun demikian, sepenuhnya harus berkoordinasi dengan pihak IMI selaku induk organisasi cabang olahraga bermotor baik mobil maupun sepeda motor di Indonesia."
Ketua tim MotoGP Indonesia Muhammad Rapsel Ali akhir pekan lalu mengatakan akan melangsungkan peluncuran tim tersebut di Kemenpora tepat pada perayaan Hari Sumpah Pemuda.
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto pada Selasa menerima perwakilan MRTI yang ingin menyampaikan rencana tersebut.
"Setelah dikonfirmasi ke beberapa pihak, ternyata beberapa hal yang terkait dengan butir-butir tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. Sehingga Kemenpora belum dapat mengizinkan adanya penyelenggaraan jumpa pers pada tanggal 28 Oktober 2020 di Kemenpora.
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali tidak diagendakan untuk menghadiri acara tersebut karena pada tanggal itu Menpora telah memiliki agenda sendiri mengikuti puncak kegiatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, demikian pernyataan Kemenpora.
Hingga berita ini ditulis Rapsel Ali belum merespon pertanyaan pewarta terkait hal tersebut.