Prajurit TNI Cegah Sekelompok Remaja Tanggung Lempari Polisi
Prajurit TNI menghalau sekelompok remaja yang melempari polisi saat unjuk rasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI menghalau puluhan remaja tanggung yang sempat melempari personel polisi di sekitar Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/10) sore. Sekelompok remaja itu datang ke sekitar Patung Kuda, saat massa mahasiswa dan buruh yang melakukan aksi unjuk rasa menolak UU Omnibuslaw Cipta Kerja hendak membubarkan diri, sekitar pukul 16.30 WIB.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, sekelompok remaja itu langsung berbaris di depan pagar kawat berduri. Di seberang kawat ada aparat kepolisian sedang bersiaga. Setelah beberapa menit meneriakkan yel-yel, mereka lalu menarik kawat berduri yang dibentang untuk menghalangi massa menuju Istana Negara itu. Sadar tindakan itu percuma, mereka lantas melempari aparat yang berjaga dengan botol minuman.
"Mana gas air mata lu. Gas air mata lu abis ye," teriak salah satu remaja berusia belasan tahun itu.
Aparat berusaha menghindari lemparan itu. Aparat juga berupaya tenang dan sekaligus menenangkan massa tersebut. Namun, mereka hanya tenang beberapa menit. Setelah itu mereka membakar ban di depan kawat berduri.
Jelang pukul 17.00 WIB, personel TNI mulai memasuki barisan remaja tanggung itu. "Saya Dandim Jakarta Pusat. Adik-adik hari ini luar biasa. Terima kasih. Kami akan kawal adik-adik pulang. Ayo kita kembali," kata Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Kolonel Luqman Arif lewat pengeras suara.
Puluhan aparat TNI dengan baret hijau pun mulai menghalau massa dari Patung Kuda. Tak lama berselang, datang pula puluhan tentara dengan baret ungu dan Polisi Lalu Lintas untuk memastikan mereka semua pulang. Mereka dihalau ke arah Bundaran HI.
Sekitar pukul 17.30 WIB, area Patung Kuda mulai steril dari massa. Pasukan oranye juga tampak sudah mulai membersihkan sampah-sampah sisa demonstrasi. Aparat kepolisian juga sudah memindahkan kawat berduri untuk membuka kembali arus lalu lintas.