5 Alasan Madrid Bakal Sulit Tembus 16 Besar Liga Champions
Real Madrid baru memetik satu poin dari dua laga.
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Penampilan Real Madrid di Liga Champions musim ini kurang maksimal. Hal tersebut ditengarai akan menyulitkan langkah mereka lolos ke babak 16 besar, meskipun awalnya menjadi favorit.
Laman Marca, Rabu (28/10) merangkum lima alasan pasukan Los Blancos akan kepayahan melenggang ke fase gugur. Berikut alasannya:
1. Real Madrid baru petik satu poin
Secara mengejutkan Real Madrid menghuni posisi terakhir Grup B. Dari dua pertandingan Liga Champions, mereka hanya mampu memetik satu poin dari hasil imbang melawan Borussia Moenchengladbach, Rabu (28/10) dini hari WIB.
Hal ini membuat Real Madrid mau tidak mau harus menang di sisa empat pertandingan berikutnya. Sebab lawan mereka di grup yang sama memiliki poin yang lebih banyak.
2. Miskin gol
Hengkangnya Cristiano Ronaldo dua tahun lalu dianggap menjadi salah satu biang masalah. Dalam urusan gol di Liga Champions musim ini, mereka perlu 16 kali tembakan untuk mencetak satu gol melawan Moenchengladbach.
3. Real Madrid akan menghadapi lawan tangguh
Real Madrid akan bersua Inter Milan sebanyak dua kali pada babak penyisihan. Meski Nerazzurri juga belum memenangkan satu laga, Los Blancos tidak bisa begitu saja menganggap enteng.
Inter yang menghuni peringkat ketiga grup B tidak ingin turun ke Liga Europa. Oleh sebab itu, skuat asuhan Antonio Conte dipastikan bakal berjuang keras melawan Real Madrid.
4. Lini pertahanan yang buruk
Real Madrid sudah kebobolan lima gol dalam dua pertandingan Liga Champions musim ini. Yang paling parah adalah seluruh gol tercipta hanya dalam enam kali percobaan yang dilakukan lawan. Jika ditarik lebih jauh, Los Blancos sudah kebobolan 12 kali dalam enam pertandingan terakhir Liga Champions.
Umumnya gol-gol yang bersarang di gawang Thibaut Courtois rata-rata lewat serangan balik cepat. Madrid buruk dalam transisi defensif.
5. Vinicius yang inkonsisten
Vinicius Junior sudah mencetak tiga gol untuk Real Madrid musim ini. Namun saat menghadapi Moenchengladbach, penampilannya dianggap buruk.
Walaupun memiliki kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang baik, pemain asal Brasil itu dinilai tidak memiliki ketajaman penyelesaian bola agar berbuah gol. Ia kerap keliru mengambil keputusan, serta tak bisa melepaskan operan mematikan ke depan gawang.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane sebenarnya memiliki barisan juru gedor kelas dunia seperti Asensio, Benzema dan Hazard. Jika ditambah Vinicius, seharusnya Los Blancos menjadi mesin pencetak gol produktif.