Tragedi JT 610 (1), 'tak Seperti Biasanya Dia Peluk Saya'

Tragedi jatuhnya pesawat nomor penerbangan JT 610 pada 2018.

Republika/Havid Al Vizki
Album foto Ghea bersama suaminya, Rabagus, yang menjadi korban kecelakaan pesawat JT610.
Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun berlalu, dunia transportasi udara Indonesia berduka. Tragedi jatuhnya pesawat milik salah satu maskapai Tanah Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat itu menewaskan 189 penumpang beserta awak kabin yang akan terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang pada Senin, 29 Oktober 2018.


Duka mendalam tentu dirasakan masyarakat Indonesia terkait peristiwa tersebut. Namun, di balik kejadian itu tentu sangat diharapkan menjadi cermin untuk terus melakukan pembenahan dengan mengedepankan keselamatan dunia penerbangan.

"Tak seperti biasanya, dia memeluk saya sebelum berangkat," kenang Ghea, salah satu dari keluarga korban musibah jatuhnya pesawat nomor penerbangan JT 610. Bagaimana kondisi terakhir pesawat sesaat sebelum mengalami crash, seperti apa tindakan Basarnas dalam operasi pencarian dan evakuasi korban, dan apa langkah KNKT dalam mengungkap penyebab jatuhnya Boeing seri MAX8 tersebut? Selengkapnya di Memutar Ulang.

 

 

Videografer | Muhammad Rizki, Havid Al Vizki, Surya Dinata

Video Editor | Sadly Rachman

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler