Ari Wibowo Gugur, Munas PBSI Aklamasi

Bursa Ketum PBSI hanyam menyisakan nama Agung Firman Sampurna.

PBSI. Ilustrasi
Rep: Fitrianto Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ari Wibowo salah satu bakal calon Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) 2020-2024 harus melupakan keinginannya untuk jadi ketu dari cabang olahraga tersukses Tanah Air tersebut. Hal itu karena Tim Penjaringan PBSI menyatakan Ari Wibowo tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi calon ketua umum.

Ketika dihubungi republika.co.id Rabu (4/11) Ari Wibowo mengatakan, sudah tahu tak lolos. Menurut informasi yang diterimanya, ia tidak lolos verifikasi karena adanya lima surat suara dukungan yang ganda pada pagi ini. "Pagi tadi sekitar jam 10.00 WIB saya mendapat surat melalui pesan WhatsApp. Baru pada pukul 13.00 siang surat fisik dari tim verifikasi saya terima," kata Ari.

"Tim verifikasi mengirim surat melalui kurir kemarin sore, ketua tim sukses saya Suwastono baru menerima surat tersebut pagi. Kemudian mengantarkan surat tersebut siang ini," kata Ketua Pengurus Provinsi PBSI Banten ini menambahkan.

Ari mengatakan, bahwa surat dukungan yang ganda datang dari lima provinsi yakni Kalimantan TImur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Jambi, dan yang paling mengejutkan datang dari Banten. "Lima daerah itu yang dukungannya ganda dan dinyatakan tidak sah. Sehingga dukungan yang sah untuk saya hanya lima, dan ini tidak memenuhi syarat minimal dukungan 10 suara," kata dia.

"Saya berbesar hati menerima keputusan hasil tim verifikasi. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pendukung saya. Ada yang kecewa ada juga yang bisa menerima," ujarnya menambahkan.

Dengan tidak memenuhi persyaratan untuk Ari Wibowo maka dipastikan pemilihan ketua umum PP PBSI 2020-2024 yang akan dilangsungkan Jumat (6/11) akan berlangsung secara aklamasi untuk Agung Firman Sampurna.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler