AAP: Lebih dari 853 Ribu Anak di AS Kena Covid-19

Per Oktober, AS mencatat sekitar 200 ribu kasus Covid-19 pada anak-anak.

CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. American Academy of Pediatrics (AAP) memperkirakan ada lebih dari 853 ribu anak di seluruh wilayah AS yang kena Covid-19.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus infeksi SARS-CoV-2, virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19, pada anak-anak di Amerika Serikat (AS) dilaporkan melonjak. American Academy of Pediatrics (AAP) memperkirakan ada lebih dari 853 ribu anak di seluruh wilayah negara adidaya itu yang kena Covid-19 dengan sekitar 200 ribu kasus baru per Oktober.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam periode satu pekan yang berakhir pada 29 Oktober lalu. Dilansir Fox News, ada 61 ribu kasus baru pada anak-anak yang lebih besar dibandingkan pekan sebelumnya, bahkan selama pandemi Covid-19 berlangsung.

"Kemungkinan besar jumlah ini kurang terhitung karena gejala anak-anak sering kali ringan dan mereka mungkin tes tidak selalu menjalani tes Covid-19," ujar AAP dalam sebuah pernyataan.

Perkiraan AAP didasarkan pada laporan dari departemen kesehatan di 49 negara bagian dan di New York, Distrik Columbia, Puerto Riko, dan Guam. Data tersebut dikumpulkan setiap pekan oleh AAP dan Asosiasi Rumah Sakit Anak.

"Ini adalah pengingat yang kuat dari dampak pandemi terhadap semua orang, termasuk anak-anak dan remaja," jelas presiden AAP, Sally Goza.

Dalam pernyataan lebih lanjut, Goza mengatakan, SARS-SoV-2 sangat menular. Seperti terlihat, lonjakan kasus terjadi di banyak komunitas dan anak-anak juga lebih mungkin terpapar.

"Kami dapat membantu melindungi semua orang di komunitas kami dengan menjaga jarak secara fisik, memakai masker, dan mengikuti rekomendasi lain dari dokter dan pakar kesehatan masyarakat," kata Goza.

Meski jarang, beberapa anak yang mengalami Covid-19 juga dapat menderita sindrom peradangan multisistem pada anak-anak (MIS-C), suatu kondisi peradangan yang mirip dengan penyakit Kawasaki, yang menyebabkan pembengkakan di arteri di seluruh tubuh. Ini menyebabkan peradangan pada jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan.

MIS-C juga dapat menyebabkan demam terus-menerus, ruam, muntah, dan diare, di antara gejala lain seperti lidah dan mata merah. Goza mendesak agar pihak berwenang dan pembuat kebijakan mendengar saran dokter dan ahli kesehatan masyarakat.

"Kita semua dapat berperan untuk melindungi anak-anak, dengan mengenakan masker, berlatih menjaga jarak secara fisik, dan mendapatkan imunisasi flu," jelas Goza.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler