Peduli Covid, Pertamina Bantu 1.000 Masker Batik Mangrove
Pembuatan masker batik mangrove untuk cegah penyebaran Covid 19 ini memberdayakan pen
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menyambut Hari Kesehatan Nasional, Pertamina menyalurkan bantuan 1.000 masker dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Indramayu. Sejak awal pandemi, Pertamina berkomitmen untuk mensupport program Pemerintah baik secara nasional maupun di daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Bantuan masker diserahkan Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Deden Bonni Koswara, Rabu (4/11).
Cecep mengatakan, berbagai upaya terus dilaksanakan Pertamina RU VI Balongan agar virus corona ini tidak semakin luas penyebarannya. Di antaranya melalui penyaluran bantuan masker kain untuk masyarakat.
“Masker yang kami bagikan adalah hasil jahitan para mitra binaan Pertamina. Kami berharap, dengan pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan masker ini, bisa turut membantu perekenomian mereka," ujar Cecep dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Kamis (5/11).
Cecep menjelaskan, masker yang disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ini, sudah sesuai standard. Menariknya lagi, desain masker yang dibagikan memiliki motif batik mangrove yang didesain oleh Abdul Latief.
"Abdul Latief ini merupakan mitra binaan Pertamina RU VI Balongan. Dia juga sekaligus penggiat olahan mangrove di Desa Pabean Udik," ujar Cecep.
Sementara pembuatan maskernya, Cecep menambahkan, dikerjaan mitra binaan lainnya. Yakni Pemuda Masif yang melibatkan para penjahit lokal di Indramayu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Deden Bonni Koswara mengucapkan terima kasih kepada Pertamina RU VI yang Kembali memberikan perhatian kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Kesehatan dalam menekan jumlah kasus positif di Indramayu.
“Kami mengapresiasi Pertamina RU VI Balongan yang sudah memberikan bantuan masker, semoga dengan bantuan ini angka Covid di Indramayu bisa terkendali," ujar Deden.
Ikuti Whatsapp Channel Republika