Calon Presiden Barca: Messi Harus Terima Pemotongan Gaji
Freixa menegaskan, klub tidak dapat terus membayar gaji Lionel Messi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden Barcelona Toni Freixa mengatakan, Lionel Messi harus menerima pemotongan gaji yang signifikan jika ingin tetap bertahan di Barcelona. Ia menganggap, kesepakatan pemain berusia 32 tahun itu dengan klub Katalan saat ini terlalu mahal.
Kontrak Messi saat ini akan usai pada akhir musim, meski Barca berharap bisa memperpanjang masa tinggalnya di klub. Namun, raksasa Spanyol yang berutang 700 juta poundsterling dan tagihan gaji sebesar 1 miliar poundsterling per tahun, Freixa menegaskan klub tidak dapat terus membayar gaji Messi.
"Dengan Leo kami akan berbicara dengan tenang, bertatap muka dengan yang terbaik di cakrawala Barcelona," kata Freixa dikutip dari Mirror, Sabtu (7/11).
Freixa mengatakan, ke depan, semua pemain yang akan memperbarui atau menandatangani kontrak baru akan ditawari kontrak yang tidak akan layak untuk menyamai persyaratan yang dimiliki saat ini.
"Tidak bisa dibohongi bahwa proposal yang akan diajukan kepadanya tidak akan sama dengan yang dia miliki selama ini karena pendapatan sudah turun drastis dan perlu dicari formula lain," kata Freixa menjelaskan. "Anda tidak harus menaklukkan Messi atau meyakinkannya dengan hal-hal lain."
Menurut Freixa, klub hanya perlu berbicara empat mata untuk mengetahui apa yang diinginkan masing-masing pihak, apa yang pemain inginkan dan apa yang diinginkan Barcelona. "Kami pikir Messi masih memiliki banyak sisa sepak bola untuk dimainkan," ujarnya.
Terlepas dari utang Barca yang mengejutkan, Freixa menegaskan, klub tidak dalam krisis keuangan. Dia memastikan, semua tidak seburuk yang dibicarakan, seolah-olah dunia akan kiamat.
"(Barcelona) memiliki 121 tahun sejarah dan pengalaman. Kami akan bergerak maju. (Namun, jika penandatanganan yang dijanjikan kandidat lain) terjadi dengan uang Barcelona, saya tidak melihatnya dengan jelas," kata Freixa.