Tumbuhkan Kepedulian Pemuda Terhadap Pahlawan Jadi Tantangan

Mensos menyebut ketidapedulian pemuda terhadap pahlawan jadi ancaman bangsa

Antara/Humas Kemensos-Rachmad Aditya
Mensos Juliari P Batubara (tengah) menyatakan salah satu tantangan saat ini adalah menimbulkan kepedulian kalangan muda terhadap perjuangan pahlawan
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, tantangan paling besar untuk menyosialisasikan nilai-nilai kepahlawanan adalah menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap perjuangan para pahlawan.


"Tantangan paling besar itu ketidakpedulian, khususnya generasi muda, terhadap perjuangan pahlawan, ini juga menjadi ancaman bagi bangsa," kata Mensos dalam webinar Hari Pahlawan 2020 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (9/11).

Menurut dia, salah satu penyebab generasi muda tidak begitu peduli dengan perjuangan pahlawan karena mereka melihat sejarah bukan sebagai hal yang penting.

Karena itu, penting untuk terus menyosialisasikan dan mengingat perjuangan-perjuangan para pahlawan serta menjiwai dan mempraktikkan nilai-nilai kepahlawanan.

Hal penting lainnya, menurut Mensos, adalah harus punya sifat cinta Tanah Air dan bangga sebagai orang Indonesia.

Hal senada dikatakan sejarawan Asep Kambali bahwa tanpa sejarah dan masa lalu, maka tidak akan ada namanya masa depan.

Bahkan, menurut dia, bisa saja suatu negara hancur jika generasi muda dijauhkan dari sejarah bangsanya.

"Semakin kita tahu perjuangan para pahlawan dalam memperebutkan kemerdekaan, maka akan semakin cinta kita dengan negara ini," ujar Asep.

Asep tidak memungkiri bahwa banyak generasi muda yang tidak memahami dan peduli pada sejarah serta tidak menganggap sejarah sebagai suatu yang strategis.

Hal tersebut, kata dia, salah satunya disebabkan penyampaian pelajaran sejarah yang tidak kreatif dan cenderung membosankan. Selain itu perlu terus menerus disosialisasikan.

Maka agar generasi muda menjadi lebih peduli terhadap sejarah dan para pahlawan serta menikmatinya dengan metode integratif serta kreatif dengan konsep kekinian.

Misalnya, ia membercontoh, dengan teknologi informasi, film animasi, penyampaian lewat dongeng yang menarik, kunjungan langsung ke museum dan lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler