Pandemi, Masih Perlu Investasi Enggak Sih?

Tak ada produk investasi yang murni aman, saat pandemi atau economic boom sekalipun.

twitter.com/QM_Financial
QM Financial. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, investasi masih harus menjadi pilihan untuk keuangan yang tidak terlalu terdampak.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kondisi keuangan masyarakat secara individu maupun keluarga. Apalagi setelah Indonesia resmi masuk zona resesi, sejumlah risiko keuangan personal semakin meningkat.

Baca Juga


Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti menyampaikan, menyampaikan pandemi dan resesi ini membuat aktivitas ekonomi menurun, peluang usaha dan lapangan kerja berkurang, daya beli melemah, dan kredit macet bertambah.

"Kita harus kembali memeriksa kondisi keuangan kita seperti apa secara menyeluruh, karena pasti ada perubahan," kata Emiralda dalam Media Briefing QM Financial, Senin (9/11).

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, investasi masih harus menjadi pilihan untuk keuangan yang tidak terlalu terdampak. "Ini juga tergantung dari profil risiko dan tujuan dari investasinya," kata Emiralda.

Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto menambahkan, langkah awal sebelum investasi adalah menentukan tujuan investasinya. Setelah itu baru memilih produk investasi. Hal itu juga berlaku di masa pandemi Covid-19.

"Misal tujuan investasinya adalah untuk dana darurat, maka produknya adalah tabungan, deposito, reksadana pasar uang, dan emas," kata Ligwina.

Ia mengatakan tidak ada produk investasi yang murni aman, di masa pandemi atau economic booming sekalipun. Yang ada adalah instrumen yang lebih minim atau tinggi risiko dan disesuaikan dengan tujuan, serta jangka waktu investasinya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler