Kabupaten Lembata Kembali Jadi Zona Merah Covid-19

Ada guru TK dan SD yang positif.di Kabupaten Lembata yang positif Covid-19.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa daerah tersebut kembali menjadi daerah zona merah Covid-19. Hal itu terjadi setelah empat warganya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Lembata dr Lucia Chandra mengatakan dari empat warga yang terkonfirmasi positif itu, tiga diantaranya adalah transmisi lokal. "Dari empat orang itu tiga orang merupakan kasus transmisi lokal karena tidak pernah mempunyai riwayat bepergian, sementara satu lagi pelaku perjalanan," ujarnya, Kamis (12/11).

Dia menyebutkan empat orang yang dinyatakan positif Covid-19 itu berusia mulai dari 35 tahun hingga 64 tahun dan beberapa di antaranya memiliki penyakit bawaan. Lucia mengatakan keempat pasien itu saat ini sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembata.

Untuk mencegah penyebaran, kata Lucia, pihaknya sudah melakukan tracking atau penelusuran siapa saja yang kontak erat.Hasil dari tracking dan tes diketahui bahwa hasilnya baik. Keluarga yang dalam kondisi sehat akan tetap dipantau dengan menerapkan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan tetapi dilakukan pemantauan oleh gugus tugas setempat.

Dengan sudah adanya transmisi lokal di kabupaten itu, dia berharap agar masyarakat Lembata tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

Kadis Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Lembata, Silvester Samon mengatakan akibat adanya transmisi lokal itu, pihaknya sedang menyiapkan surat edaran berkaitan dengan aktivitas sekolah. Pasalnya ada guru TK dan SD yang positif.

"Untuk sementara aktivitas di dua sekolah itu kami hentikan sementara waktu. Siswa dan guru-guru yang kontak erat juga sudah kami minta isolasi diri secara mandiri selama 12 hari," ujarnya.




sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler