Hasil Sementara, Jagoan Keluarga Atut Bertumbangan di Pilkada Banten
Adik maupun anak dari Ratu Atut masih tertinggal di Pilkada Banten.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jagoan keluarga mantan gubernur Banten Atut Choisiyah bertumbangan di Pilkada Banten. Di tingkat provinsi, kandidat dari keluarga besar Haji Tubagus Chasan yakni Airin yang berpasangan dengan Sumadi tertinggal oleh Andra Soni-Dimyati berdasar hitung cepat. Airin-Sumadi tertinggal dari pasangan Andra Soni yang sudah unggul di kisaran 5,67 persen.
Di Pilkada Kabupaten Serang, anak dari Ratu Atut, Andika yang juga mantan wakil gubernur Banten pun tertinggal. Berdasarkan hitung cepat hingga Rabu kemarin, Andika yang perpasangan dengan Nanang Supriatna baru memperoleh 30 persen.
Sementara lawannya, Ratu Rachmatu Zakiyah yang juga istri dari Yandri Susanto, Menteri Desa Tertinggal, unggul di angka 70 persen. Ratu berpasangan dengan Najib.
Di Kota Serang, adik Atut, Ratu Ria Maryana yang menggandeng Subadri dikabarkan kalah. Berdasarkan hitung cepat internal DPW PKS hingga Rabu malam pasangan Budi-Agis sudah mencapai 58,58 persen. Sementara Ria-Subadri hanya 21,63 persen.
Tunggu hasil penghitungan
Sementara Tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten nomor urut 01, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi meminta masyarakat untuk menunggu hasil hitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami mengimbau kepada masyarakat Provinsi Banten untuk menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU, yang sampai hari ini belum selesai dilaksanakan. Dan kita juga menunggu hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan nanti," kata Ketua Tim Pemenangan Airin-Ade, Bahrul Ulum, di Serang, Rabu.
Pihaknya juga mengatakan saat ini sedang mengumpulkan data rekapitulasi dari saksi-saksi yang tersebar di 17.000 tempat pemungutan suara (TPS) di Provinsi Banten yang saat ini masih berlangsung.
"Kemudian kami juga mengajak kepada partai pengusung, pendukung, simpatisan serta relawan untuk mengawal hasil suara mulai dari TPS, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi nanti," katanya
Ia mengingatkan untuk tetap waspada dan jangan sampai lengah untuk memastikan hasil suara yang diberikan oleh masyarakat benar-benar sesuai fakta. Karena satu suara akan tetap dipertahankan agar tidak hilang mulai di TPS sampai rekapitulasi di tingkat Provinsi Banten.
Ia juga mengaku mendapatkan data yang berbeda terkait hasil survei dengan hasil quick count atau hitung cepat yang sudah berlangsung saat ini.
“Ini ada anomali yang kami temukan. Karena berbeda dari daerah lain yang seharusnya selisih di desimal satu persen sesuai margin of error, tapi ini terbalik,” ujarnya.