Film Demon Slayer Pecahkan Rekor Box Office Jepang
Penjualan tiket film ini menjadi yang tercepat dalam sejarah perfilman Jepang.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Infinity Train memecahkan rekor box office Jepang. Saat tayang pada 16 Oktober 2020, film itu menghasilkan pendapatan 1,2 miliar yen (Rp 162 milliar) pada hari pertama dengan mudah.
Momentum kesuksesan film itu berlanjut dan memberikan pendapatan akhir pekan pemutaran pertama sebesar 4,6 miliar yen (Rp 623 milliar) yang merupakan akhir pekan pembukaan terbaik dalam sejarah perfilman Jepang. Dilansir di laman CBR, Ahad (15/11), Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Infinity Train menjadi film berpenghasilan kotor tertinggi di seluruh dunia pada akhir pekan itu.
Tidak berhenti sampai di situ, film ini terus menjual tiket dengan sangat cepat. Penjualan tersebut menjadi yang tercepat laku dalam sejarah perfilman Jepang. Dari penjualan tiket, terkumpul lebih dari Rp 1,4 triliun dalam 10 hari. Dalam 17 hari, film itu telah menghasilkan lebih dari Rp 2,1 triliun. Dalam sebulan sudah terkumpul 20,4 miliar yen (Rp 2,8 triliun) dan langsung menjadikannya film dengan pendapatan kotor tertinggi kelima dalam sejarah Jepang.
Film dengan pendapatan kotor tertinggi dalam sejarah Jepang, Spirited Away karya Hayao Miyazaki menghasilkan 30,80 milliar yen (Rp 4,1 triliun) selama rilisnya pada 2001 dan membutuhkan waktu 19 hari untuk menghasilkan pendapatan Rp 1,4 triliun. Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Infinity Trainter mampu melewati ambang tersebut dan telah memegang rekor selama 19 tahun yang mengesankan.
Lantas, mengapa film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Infinity Train sangat sukses? Jawaban yang jelas adalah bahwa ini adalah bagian dari waralaba Demon Slayer.
Film ini sangat populer di kalangan penggemar manga dan anime yang telah jatuh cinta dengan petualangan Tanjiro Kamado dan saudara perempuan iblisnya Nezuko. Manga ini adalah salah satu yang terlaris sepanjang masa, dan telah terjual lebih dari 100 juta kopi.
Manga ini juga telah memenangkan banyak penghargaan selama perjalanannya, termasuk penulis Koyoharu Gotōge the Kodansha's Noma Publishing Culture Award, karena penjualan Demon Slayer yang meningkatkan seluruh industri manga. Mangan ini juga melahirkan waralaba besar-besaran, termasuk drama panggung, video gim, novel ringan, serta adaptasi anime.
Anime ini juga memenangkan banyak penghargaan, termasuk memenangkan delapan penghargaan di Newtype Anime Awards 2019, termasuk Anime TV Terbaik. Dan juga memenangkan judul anime TV bergengsi tahun ini di Festival Penghargaan Anime Tokyo.
Jadi, tidak mengherankan jika film yang merupakan bagian dari waralaba populer ini menghasilkan banyak uang di box office.
Film ini dikenal sebagai film animasi berkualitas tinggi, terutama dalam adegan pertarungannya. Mereka dikemas dengan gerakan yang mengalir dan koreografi inventif yang membuat setiap pertarungan terasa menggembirakan, menarik, dan unik. Melihat semua ini di layar lebar membantu penggemar untuk lebih menghargai setiap detailnya.
Soundtrack film dinilai juga fantastis, menangkap semua emosi dan energi pertarungan, mengatur suasana hati dengan sempurna untuk setiap adegan. Meskipun menyenangkan untuk menontonnya di televisi rumah, melihatnya di layar lebar dengan sistem suara bioskop bisa membuat pengalaman itu menjadi lebih baik.
Namun, ada yang berpendapat kesuksesan film tersebut karena pandemi Covid-19. Pandemi telah memaksa banyak film untuk menunda rilisnya karena banyak negara yang menutup bioskop.
Artinya, banyak film besar, baik film internasional seperti James Bond: No Time to Die maupun film produksi dalam negeri Jepang seperti Detective Conan: The Scarlet Bullet tidak akan dirilis hingga 2021. Ketika bioskop Jepang diizinkan dibuka kembali baru-baru ini, hanya ada dua film yang keluar yakni Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Infinity Train dan film Christopher Nolan Tenet.
Kurangnya rilis film, membuat banyak bioskop hanya menayangkan “Demon Slayer”. Bioskop Toho di Shinjuku memutar film tersebut sebanyak 42 kali dalam satu hari, dan itu bukan satu-satunya. Banyak bioskop menayangkan film tersebut setidaknya 30 kali sehari di semua layarnya.
Pandemi Covid-19 kemungkinan besar membantu Demon Slayer membuka box office yang luar biasa. Kemungkinan besar hal itu mendorong orang untuk membeli tiket untuk pembukaan akhir pekan kalau-kalau bioskop ditutup lagi. Namun, memberikan pujian hanya karena pandemi akan merugikan para pemeran dan staf film.