Delegasi Turki dan Rusia Bahas Gencatan Senjata Karabakh
Menteri pertahanan Turki mengecam pasukan Armenia yang membakar rumah-rumah dan hutan di Karabakh saat meninggalkan wilayah pendudukan tersebut - Anadolu Agency
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Delegasi militer Turki dan Rusia pada Selasa mengadakan pertemuan untuk membahas proses yang sedang berlangsung mengenai gencatan senjata di Karabakh Atas.
"Pertemuan telah dilakukan, [dan] kerja sama kami terus berlanjut," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Menhan Akar memimpin konferensi video dengan Komando Penasihat Kerjasama dan Pelatihan Keamanan Pertahanan di Libya, kepala Komite Delegasi Militer Turki di Markas NATO, Komandan Pasukan Perdamaian Siprus Turki (TRNC), serta komandan angkatan udara dan angkatan laut Turki.
Pertemuan yang digelar di ibu kota Ankara itu juga dihadiri oleh Kepala Staf Umum Turki Jenderal Yasar Guler, komandan pasukan, serta para wakil menteri pertahanan Yunus Emre Karaosmanoglu dan Alpaslan Kavaklioglu.
Akar mengatakan upaya pengawasan yang dilakukan oleh Turki dan Rusia sudah berlangsung sejak mereka menandatangani MoU untuk memantau gencatan senjata Nagorno-Karabakh bersama-sama. Dia juga mengutuk pasukan Armenia yang telah membakar rumah dan hutan saat menarik diri dari wilayah Azerbaijan yang diduduki.
Siprus adalah kepentingan nasional Turki
Soal masalah Siprus, Akar mengatakan segala upaya harus dilakukan untuk menjamin keselamatan TRNC agar bisa berkembang dan stabil. “Posisi kami dalam masalah ini jelas; Siprus adalah kepentingan nasional Turki,” tegas dia.
Menteri Turki mengatakan dia menginginkan solusi permanen melalui cara damai dan politik. Sementara itu, sebut dia, pihak Yunani harus melepaskan sikap mereka yang tak menginginkan perdamaian dan kehadiran, serta kedaulatan rakyat Turki. Akar menekankan persamaan hak harus ditegakkan.
Mengenai eksplorasi Turki di Mediterania Timur, Akar mengatakan penelitian seismik dan energi sedang berlangsung dan militer Turki akan memastikan keamanan kapal Turki dan melindungi kepentingan negara dan rakyatnya.