Pemprov DKI Distribusikan Sarana Pendukung Tangani Banjir
Pendistribusian sarana pendukung untuk pencegahan dan pengendalian banjir
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan sarana pendukung penanggulangan banjir ke lima kota administrasi di Ibu Kota. Penyerahan itu berlangsung di Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pemberian sarana pendukung ini merupakan salah satu upaya dalam rangka pencegahan dan pengendalian banjir. Menurut Ariza, Jakarta Selatan mendapatkan perhatian lebih karena kondisi geografis wilayahnya yang rendah.
"Kita tahu bersama Jakarta dan juga Jakarta Selatan datarannya rendah. Setiap tahunnya di musim penghujan sebagian besar wilayahnya banjir dan tergenang air," kata Ariza melalui keterangan tertulis resminya, Rabu (18/11).
Selain itu, sambung Ariza, jajarannya juga akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Jakarta. Di antaranya melakukan pengerukan kali, sungai, waduk, situ, embung, dan membersihkan selokan di permukiman warga agar tidak terjadi penyumbatan pada aliran air saat musim hujan tiba.
"Kita tidak akan berhenti. Kita semua terus berupaya semaksimal mungkin dengan sumber daya manusia dan lainnya, kita berupaya untuk melakukan kerja-kerja dalam penanganan banjir," ujarnya.
Adpun sarana pendukung tersebut terdiri dari 29 perahu jerigen, 29 pelampung ring buoy, 58 dayung, 65 ban dalam truk, 13 rompi, 13 topi. Kemudian ada 333 buku pedoman untuk organisasi perangkat daerah (OPD), 33.060 buku panduan untuk masyarakat, dan 21 ribu masker kain.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali menuturkan, untuk menghadapi banjir pihaknya sudah melakukan sejumlah penanganan, seperti pengerukan Kali Krukut, Kali Mampang, Kali Sekretaris. Lalu pengeringan waduk dan embung-embung, serta penanganan genangan di Jalan Gatot Subroto sampai perempatan Kuningan.
"Dan menangani genangan jalur lambat depan Kampus Atmajaya, termasuk di antaranya jalur lambat di depan kantor Kementerian PAN RB, serta pembersihan tali air," ungkap Marullah.