Bupati: Kasus Covid di Banyumas Nyaris tidak Terkendali

Indikator data statistik epidemiologi Covid 19, menunjukkan angka di atar 5 persen.

Antara
Bupati Banyumas Achmad Husein.
Rep: Eko Widiyatno Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Penambahan kasus Covid 19 di Banyumas, terus mengalami lonjakan. Bahkan Bupati Achmad Husein dalam pernyataan di akun facebook dan instagramnya, Kamis (19/11), menyebutkan, perkembangan kasus Covid 19 di wilayahnya nyaris tidak terkendali. Bupati menyebutkan sampai dua kali membuat pernyataan tersebut.


Bupati mengungkapkan hal itu karena seluruh indikator data statistik epidemiologi Covid 19, menunjukkan angka positivity rate sudah di atas 5 persen. Dengan data ini, maka pada setiap pelaksanaan tes PCR terhadap 100 orang, ditemukan lebih dari lima orang yang positif.

Selain itu, Bupati Achmad Husein juga menyebutkan, reproduksi efektif (Re/Rt) sudah lebih dari 1. Ini artinya, setiap satu orang pasien positif masih menularkan pada beberapa orang lainnya, dan orang yang sudah tertular ini, juga menyebarkan pada orang lainnya.

Menurut Husein, seluruh data epidemiologi tersebut, diketahui berdasarkan jumlah temuan kasus Covid 19 per hari.

"Dari hasil pemeriksaan PCR yang kami terima, setiap hari selalu ada laporan jumlah warga yang terkonfirmasi positif. Jumlah penambahannya, selalu di atas 10 kasus per hari," katanya.

Bahkan dia menyebutkan, jumlah pasien Covid 19 yang meninggal, juga masih bertambah. Dia menyebutkan, data terakhir menyebutkan sudah ada sebanyak 37 pasien Covid 19 yang meninggal dunia.

Terkait hal ini, Husein menyatakan, Pemkab Banyumas akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menekan pertumbuhan kasus Covid 19. "Dengan kemampuan yang ada, kami akan terus berupaya menekan laju pertumbuhan penyakit ini," ujarnya.

Meski demikian, dia juga meminta agar masyarakat makin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Dimana pun dan dalam kondisi apa pun, kenakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Di luar rumah atau dalam rumah, kenakan masker. Jangan abai, karena kasusnya terus semakin meningkat," katanya.

Bupati juga meminta agar masyarakat benar-benar memperhatikan warga yang memiliki penyakit pemberat (komorbid). Terutama dari kalangan orang-orang tua, yang memiliki penyakit bawaan. "Cegah sebisa mungkin agar sesepuh dan orang-orang tua kita tidak sampai tertular," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler