PM Singapura Minta Biden Perbaiki Hubungan AS-China
PM Singapura: pemerintahan Trump melihat perdagangan proposisi menang-kalah
REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meminta Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden dapat memperbaiki hubungan dengan China yang memburuk selama empat tahun terakhir.
Lee mengatakan banyak orang di AS melihat China sebagai ancaman strategis, sementara China menganggap AS menghalangi perkembangan dan kebangkitan negara Asia Timur itu. Lee berharap pemerintahan Biden mempertimbangkan kepentingan AS yang lebih luas, tidak hanya memikirkan neraca perdagangan, tetapi juga hubungan secara keseluruhan dengan China dan kepentingan AS di Asia Pasifik.
"Menjaga kepentingan Amerika tidak berarti harus bertindak kasar terhadap kepentingan negara lain," kata Lee dalam dialog Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC pada Kamis.
Lee menyampaikan pemerintahan Trump melihat perdagangan sebagai proposisi menang-kalah.
"Jika saya memiliki surplus perdagangan dengan Anda, itu baik untuk saya. Jika saya memiliki defisit perdagangan dengan Anda, itu buruk bagi saya,” ucap Lee.
"Perdagangan sama-sama menguntungkan - saya mungkin memiliki surplus dengan Anda, saya memiliki defisit dengan orang lain, tetapi tidak masalah selama secara keseluruhan seimbang," tambah dia.
Fokus digitalisasi
Lee menambahkan pemerintah di semua negara perlu menerapkan langkah-langkah stimulus yang tepat untuk melindungi ekonomi dan ladang pekerjaan yang terdampak Covid-19.
"Semua pihak membutuhkan bantuan dan pemerintah perlu mendorong dan memastikan ekonomi tetap berfungsi dan memastikan bisnis dapat dihidupkan kembali dalam norma baru," kata dia.
Lee mengatakan digitalisasi adalah fondasi yang kokoh untuk memulihkan ekonomi yang terdampak dan ada permintaan tinggi terhadap layanan digital di berbagai aspek, tidak hanya pada sektor bisnis.
"Semua industri membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif dalam situasi yang baru. Sistem pembelajaran, pertemuan bisnis, dan layanan lainnya perlu dialihkan ke digital," kata dia.
Pekan lalu, Singapura mengeluarkan izin kerja baru yang diharapkan dapat menarik individu-individu berprestasi untuk berinvestasi di negaranya. Menurut perdana menteri, negaranya membutuhkan banyak tenaga ahli dalam bidang teknologi.
Forum APEC, yang diadakan secara virtual tahun ini karena pandemi Covid-19, mempertemukan 21 negara di Lingkar Pasifik termasuk dua ekonomi terbesar dunia yang menyumbang sekitar 60 persen dari PDB global. Pertemuan yang digelar mulai Kamis hingga Jumat mengambil tema “APEC Re-Imagined: Priorities in the Aftermath of Covid-19”.
Diskusi akan berfokus pada tantangan paling mendesak di kawasan Asia Pasifik dan dunia, serta bagaimana para negara bekerja sama memacu pertumbuhan setelah pandemi.