Uji Klinis Vaksin Sinovac Aman, tak Ada Efek Berbahaya

Dari 1.620 relawan yang disuntik calon vaksin, secara umum tidak ada efek samping.

BPIP
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Rep: Sapto Andika Candra Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahap uji klinis vaksin Covid-19 hasil kerja sama antara PT Bio Farma dan Sinovac berjalan lancar sampai saat ini. Dalam uji klinis yang sudah masuk tahap monitoring ini, tidak ditemukan adanya subjek relawan yang menunjukkan efek samping berbahaya. 

Baca Juga


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, dari 1.620 relawan yang mendapat suntikan calon vaksin, secara umum tidak ada efek samping. Monitoring terhadap subjek relawan hanya menemukan adanya gejala ringan seperti nyeri dan pegal otot di lokasi penyuntikan. 

"Hingga saat ini tidak ditemukan gejala KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) yang berbahaya pada uji klinis fase III vaksin Sinovac di bandung terhadap 1.620 subjek. Hanya ditemukan gejala ringan seperti nyeri dan pegal otot pada tempat suntikan. Dan tidak ditemukan efek samping serius karena vaksin atau vaksinasi," ujar Wiku dalam keterangan pers di kantor presiden, Kamis (19/11). 

Proses persiapan vaksin ini pun, ujar Wiku, selalu diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin edar nantinya akan diterbitkan oleh BPOM, berupa otorisisasi penggunaan darurat. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga dilibatkan untuk memutuskan kehalalan dari vaksin Covid-19. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler