Jepang Pantau Kasus Covid-19 Sebelum Umumkan Keadaan Darurat

Kasus infeksi virus corona di Jepang mencapai rekor tertinggi harian pada Rabu

EPA
Kaum muda berdiri di kawasan hiburan malam di Kabukicho, Shinjuku, Tokyo. Ratusan kasus positif kembali muncul di Jepang pada 20 Juli 2020. Aturan protokol kesehatan hiburan malam Jepang dibuat tekan kasus positif Covid-19.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang tidak akan segera mengumumkan keadaan darurat kesehatan menyusul rekor peningkatan kasus Covid-19, dan akan terus memantau tingkat infeksi virus corona dan kapasitas rumah sakit untuk mengatasinya.

Baca Juga


"Kami akan menanggapi dengan tepat berdasarkan kondisi," kata juru bicara pemerintah Jepang, Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, dalam jumpa pers reguler pada Kamis (19/11).

Kasus infeksi virus corona di Jepang mencapai rekor tertinggi harian pada Rabu (18/11), yakni sebanyak 2.201 kasus, seperti dilaporkan NHK. Hampir seperempat dari jumlah kasus tambahan warga terjangkit Covid-19 itu berada di Tokyo, yang akan meningkatkan tingkat kewaspadaan pandemi pada Kamis, menurut laporan media lokal.

Sesuai laporan itu, Tokyo pada Kamis akhirnya memutuskan untuk menaikkan tingkat kewaspadaannya terkait penyebaran infeksi virus corona ke level tertinggi dari empat tahap kewaspadaan setelah kasus harian Covid-19 naik ke rekor tertinggi baru di ibu kota Jepang itu. Pengumuman tersebut dibuat pada pertemuan panel virus corona pemerintah Kota Tokyo.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler