China Hentikan Operasional Pabrik Chip Akibat Covid-19
Seorang buruh pabrik ditemukan terinfeksi Covid-19 tanpa gejala
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah pabrik China milik raksasa semikonduktor Korea Selatan SK Hynix Inc menghentikan operasinya pada Ahad (29/11) setelah seorang buruh pabrik ditemukan terinfeksi Covid-19 tanpa gejala, demikian kantor berita resmi Xinhua melaporkan.
Pekerja Korea yang tinggal di pabrik di kota Chongqing sejak Februari itu berangkat ke Korsel pada Kamis, Xinhua melaporkan. Dia diuji di bandara Incheon di Seoul dan dipastikan positif mengidap virus corona baru pada Sabtu. Semua staf pabrik juga staf dan tamu baru-baru ini di hotel tempat pekerja itu tinggal telah diisolasi dan diberi tes asam nukleat.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam upaya penahanan mereka, dan pada saat yang sama mencoba melanjutkan produksi secepat mungkin," kata juru bicara SK Hynix.
Dia menolak berkomentar tentang dampak penangguhan tersebut.
SK Hynix, pembuat chip memori nomr dua di dunia, mempekerjakan sekitar 2.700 pekerja di fasilitas Chongqing, termasuk beberapa orang Korea. Kota itu telah melakukan tes asam nukleat pada 3.283 orang, dengan 2.674 orang dinyatakan negatif. Hampir 500 sampel lingkungan juga telah dikumpulkan, dan semuanya ditemukan negatif.
China melaporkan 11 kasus virus corona baru di daratan pada 28 November, dibandingkan dengan enam kasus sehari sebelumnya, otoritas kesehatan mengatakan sebelumnya pada Ahad (29/11).
Semua infeksi baru adalah kasus impor, kata Komisi Kesehatan Nasional dalam sebuah pernyataan. Tidak ada kematian baru. China juga melaporkan 10 pasien baru tanpa gejala, dibandingkan dengan empat pasien sehari sebelumnya.
Pada 28 November, China daratan memiliki total 86.512 kasus virus corona yang dikonfirmasi. Jumlah kematian China akibat virus corona tetap tidak berubah di angka 4.634.