Kemenkop Dorong Pemulihan KUMKM Sumbar Lewat Adaptasi

Hal paling mendasar pada masa pandemi yakni bagaimana UMKM dapat bangkit

Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)
Rep: Iit Septyaningsih Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melalui Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha menegaskan,  Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) harus melakukan perubahan strategi usaha di masa pandemi Covid-19. Pelaku KUMKM diharapkan dapat beradaptasi dengan berbagai cara baru dalam menjalankan usaha.

Demi mendorong perubahan tersebut, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha menyelenggarakan workshop Pemulihan Ekonomi KUMKM Maju dengan Pasti Menghadapi Pandemi untuk pelaku KUMKM di Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (30/11). Workshop menghadirkan pembicara para pakar seperti Profesor Zainal Arifin Hasibuan dan Hanafi Sofyan Guciano.

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM Eddy Satriya mengatakan, pada masa pandemi ini, hal paling mendasar yakni bagaimana UMKM dapat bangkit dengan memanfaatkan platform digital. "Apapun jenis usahanya bisa bertransformasi ke platform digital. Peralihan ini juga akan mendorong jumlah UMKM yang menggunakan platform digital," kata dia melalui keterangan resmi, Senin (30/11).

Dirinya berharap, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota juga berperan menyiapkan UMKM. Dengan begitu dapat beradaptasi dan beralih ke dunia digital.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat Nasrizal mengatakan, kegiatan workshop ini sangat dibutuhkan UMKM. Diharapkan dapat dimanfaatkan oleh KUMKM supaya mendapatkan informasi terkini terkait program pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM.

"UMKM Sumatera Barat menghadapi masa sulit pada masa pandemi Covid-19. Terutama penurunan penjualan rata-rata hingga 34 persen serta sulitnya bahan baku karena distribusi terhambat, serta masalah permodalan/pembiayaan," kata Nasrizal.

Narasumber workshop, Profesor Zainal Arifin Hasibuan mengatakan, Covid-19 memicu perubahan radikal dalam kehidupan manusia. Maka dituntut perubahan cara berpikir atau mindset maupun kebiasaan atau culture.

"Salah satu bentuk perubahan yaitu transformasi digital. Peluang digital bisnis di Indonesia  sangat terbuka lebar, karena kita besar, kita adaptif, sehingga kita berpeluang," kata Zainal.

Rudian,  Pendamping PLUT-KUMKM di Kabupaten Limapuluh Kota turut menyampaikan beberapa hal tentang pemberdayaan KUMKM melalui pendampingan PLUT-KUMKM. PLUT-KUMKM Kabupaten Limapuluh Kota sampai 2019 telah membantu menerbitkan 95 IUMK dan memfasilitasi izin SIUP juga PIRT bagi KUMKM.

PLUT-KUMKM 50 Kota juga sudah berhasil mendampingi 50 KUMKM dalam mengakses pembiayaan. Total jumlah pembiayaan yang telah diperoleh hingga 2019 sebesar Rp 294 juta.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler