Kanada akan Kenakan Pajak Digital pada Raksasa Teknologi
Pajak baru mulai berlaku pada 1 Januari 2022 dan berlaku hingga kesepakatan diraih.
REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Departemen Keuangan Kanada mengatakan, mulai tahun 2022 akan mengenakan pajak pada perusahaan yang memberikan layanan digital. Aturan ini ditetapkan sampai negara-negara besar menetapkan cara mengenakan pajak digital yang terkoordinasi.
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sedang mengerjakan pendekatan bersama untuk memastikan raksasa-raksasa digital seperti perusahaan induk Google, Alphabet Inc, dan Facebook membayar pajak. Terutama, setelah pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembengkakan anggaran.
Kanada mengatakan, mereka prihatin tertundanya upaya meraih kesepakatan untuk menerapkan pajak digital. Pasalnya, rencana pajak layanan digital memicu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam memberlakukan pajak balasan.
Pajak baru akan mulai berlaku pada 1 Januari 2022 dan akan berlaku hingga kesepakatan bersama diraih. Langkah ini akan meningkatkan pendapatan pemerintah federal sebesar 2,6 miliar dolar AS selama lima tahun.
"Rakyat Kanada ingin sistem pajak yang adil. Semua orang membayar sesuai dengan bagiannya dengan adil," kata Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland pada anggota legislatif, Senin (30/11).
"Bila diperlukan, Kanada akan bertindak sepihak dalam menerapkan pajak pada perusahaan digital multinasional besar, sehingga mereka membayar bagian mereka seperti perusahaan lain yang beroperasi di Kanada," tambah Freeland.
Perusahaan asing yang tidak memiliki gedung fisik di Kanada juga akan diminta membayar pajak penjualan produk mereka, seperti aplikasi telepon pintar, gim daring, dan video streaming. Langkah ini mendapat pendapatan pemerintah sebesar 1,2 miliar dolar Kanada selama lima tahun.
Ottawa juga berencana mengenakan pajak penjualan pada orang yang menyediakan akomodasi penginapan jangka pendek. Pemerintah Kanada mengatakan, platform sewa kamar digital yang populer belum dikenakan pajak. Sehingga, tidak adil bagi hotel-hotel.
Pemerintah Kanada juga melarang hadiah berupa opsi saham untuk mencegah 'individu berpenghasilan tinggi yang sudah lama bekerja di perusahaan besar' mengambil keuntungan yang tidak adil. Mulai sekarang hadiah berupa opsi saham dibatasi 200 ribu dolar Kanada setiap tahunnya.
Ottawa tidak menjelaskan definisi individu berpenghasilan tinggi atau perusahaan mapan. Peraturan ini tidak berlaku bagi perusahaan rintisan atau berkembang yang kerap tidak bisa membayar gaji karyawan sehingga memberikan saham mereka.