Ratusan Warga Ikut Haul Dites, Hasilnya Nonreaktif Semua
Haul akbar di Kabupaten Tangerang menciptakan kerumunan, sehingga warga perlu dites.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Seusai penyelenggaraan haul akbar Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang lekas menggelar rapid test ke warga sekitar.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengatakan, baru ada 117 warga Kampung Cilongok yang ikut rapid test. Hasilnya, keseluruhan warga dinyatakan nonreaktif.
“Kemarin kita melakukan rapid di kawasan dekat sana (Ponpes Al-Istiqlaliyyah), ada 117 orang. Semuanya nonreaktif,” kata Hendra saat dikonfirmasi di Kabupaten Tangerang, Kamis (3/12).
Hendra menuturkan, tim Satgas Covid-19 menyediakan sebanyak 2.000 kapasitas alat rapid test untuk masyarakat Kampung Cilongok dan sekitarnya. Tes tersebut bertujuan untuk melakukan skrining terhadap adanya potensi penyebaran Covid-19 dari klaster haul akbar yang digelar pada akhir pekan lalu, 29 November 2020.
“Kita menyediakan 2.000 (kapasitas tes untuk warga yang datang ke haul). Yang melaksanakan tes Puskesmas Pasar Kemis,” terang Hendra.
Hendra mengatakan, rapid test terhadap warga Kampung Cilongok dilakukan dalam beberapa hari, seiring masih tersedianya alat tes. Pihaknya memastikan pengetesan dilakukan terhadap para warga yang datang ke haul akbar.
"Di sana kan kepala desa yang tahu warga-warganya, dan umumnya memang masyarakat di sana datang ke haul, rata-rata,” ujar Hendra.
Untuk kegiatan rapid test hari ini, Hendra menyebut, belum mendapat laporan dari pihak kecamatan terkait pelaksanaan maupun hasil tes. “Belum ada laporan, saya juga belum ngecek,” ucapnya.
Dalam acara haul akbar Syekh Abdul Qodir Al-Jailani ke-62 pada tahun ini diikuti ribuan orang yang hadir berdesakan dan menciptakan kerumunan. Satgas menyediakan sekitar alat 2.000 rapid test, namun tidak jadi digunakan karena membeludaknya jamaah. Hanya sekitar 18 orang yang sakit di acara tersebut yang melakukan tes, dan belasan orang yang dites tersebut juga dinyatakan nonreaktif.