Merger Bank Syariah Ditarget Tembus 10 Besar Global

Sejauh ini, bank syariah terbesar baru masuk kelompok BUKU III.

dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres mengatakan penggabungan tiga bank syariah milik BUMN diharapkan bisa menembus kancah global.
Rep: Fauziah Mursid Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan penggabungan tiga bank syariah milik BUMN diharapkan bisa menembus kancah global. Kiai Ma'ruf mengatakan, dengan total aset dan modal hasil penggabungan, bank syariah merger ini sudah masuk dalam 10 besar global senilai kurang lebih Rp 200 Triliun.

Baca Juga


"Ya kita harapkan seperti itu (masuk 10 besar global). Sekarang ini, jangankan 10, ini 20 saja belum masuk. Karenanya dengan merger bank ini kita sudah masuk 10 besar," ujar Kiai Ma'ruf dalam diskusi Indonesia Bicara bertajuk 'Merger Bank Syariah BUMN: "Angin Segar bagi Keuangan Syariah" yang disiarkan virtual, Kamis (3/12).

Kiai Ma'ruf mengatakan, selama ini bank syariah yang ada, paling tinggi masuk kategori BUKU III atau BUKU II. Karena itu, penggabungan ketiga bank syariah milik bank-bank BUMN diharapkan memperbesar kiprah bank syariah Indonesia di kancah global.

Selain itu, dengan modal lebih besar, bank syariah hasil merger diharapkan juga menangani proyek-proyek besar.

"Kita berharap dengan adanya merger bank ini kita akan ada lembaga keuangan besar yang melayani ticket size besar, intinya itu (tujuan penggabungan)," kata Kiai Ma'ruf.

Sementara untuk yang menangani ekonomi syariah sektor ultra, mikro, hingga menengah sudah ada jenis bank syariah dengan kategori buku dua. Kendati demikian, tidak berarti setelah merger, bank syariah tidak melupakan sektor keuangan syariah mikro.

Dalam beberapa kesempatan, Wapres meminta agar nantinya penggabungan (merger) bank Syariah BUMN tidak hanya berfokus pada pembiayaan korporasi besar.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler