LPEI Realisasikan Fasilitas PEN ke UMKM senilai Rp 9,5 M

Sebanyak empat UMKM berorientasi ekspor mendapatkan fasilitas PEN dari LPEI.

ANTARA/Aprillio Akbar
Pekerja memproduksi kursi berbahan rotan di kawasan Grogol, Jakarta, Ahad (29/11/2020). Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan pembiayaan modal kerja melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) senilai Rp 9,5 Miliar kepada empat pelaku UKM Berorientasi Ekspor (UMBE).
Rep: Adinda Pryanka Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan pembiayaan modal kerja melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) senilai Rp 9,5 miliar kepada empat pelaku UKM Berorientasi Ekspor (UMBE). Pemberian ini dilakukan di tengah acara pelepasan ekspor nasional ke pasar global bersama dengan Kementerian Perdagangan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (3/12).

Baca Juga


Direktur Eksekutif LPEI D James Rompas menyampaikan, pemberian fasilitas pembiayaan ini merupakan amanah pemerintah untuk turut membantu Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus meningkatkan ekspor nasional. 

LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan ditugaskan untuk mendukung Pemerintah dalam melaksanakan PEN. Penugasan Khusus Ekspor Pembiayaan UKM adalah salah satu mandat yang kita realisasikan hari ini melalui pemberian pembiayaan kepada UKM berorientasi ekspor. 

"Kami juga bersinergi dengan Kementerian Perdagangan RI dalam rangka peningkatan ekspor tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis. 

Keempat UKM yang mendapatkan pembiayaan tersebut adalah CV Media Mitra Indonesia, dengan nilai Rp 500 juta. UKM asal Pasuruan yang bergerak di bidang ekspor kapuk ini sebelumnya merupakan peserta program Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang mampu naik kelas hingga mendapatkan pembiayaan.

Selain itu, supplier udang untuk PT Panca Mitra Multiperdana (Bapak Supriyono) yang berlokasi di Banyuwangi mendapat pembiayaan senilai Rp 3 miliar. 

CV Cocoon Asia, UKM asal Bantul juga mendapatkan pembiayaan senilai Rp 3,5 miliar untuk mendukung kegiatan usaha yang bergerak di bidang furniture. Terakhir, CV Arezou UKM asal Solo yang bergerak di bidang wood wall panel dengan nilai pembiayaan Rp 2,5 miliar.

James Rompas menambahkan, LPEI terus mendukung para UKM atau eksportir Indonesia untuk mendapatkan akses pendanaan terbaik di tengah kondisi sulit seperti saat ini.

“Saat ini banyak pelaku usaha membutuhkan akses pembiayaan untuk memulihkan roda bisnisnya dan bangkit dari keterpurukan akibat pandemi yang telah melemahkan sendi-sendi perekonomian,” katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler