IHSG Akhir Pekan Melemah di Tengah Potensi Lockdown AS
IHSG Jumat (4/12) pagi dibuka melemah 2,12 poin ke posisi 5.820,82.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan melemah di tengah potensi lockdown parsial di Amerika Serikat. IHSG Jumat (4/12) pagi dibuka melemah 2,12 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.820,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,89 poin atau 0,1 persen ke posisi 920,29.
"Secara sentimen, IHSG berpotensi bergerak cukup berat pada perdagangan di akhir pekan ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat.
Ada tanda-tanda kemungkinan lockdown parsial di AS yang akan mengancam pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam. California akan mengunci ekonominya jika kapasitas perawatan kritisnya mencapai batasnya.
Presiden terpilih Joe Biden mengatakan akan meminta seluruh warga Amerika memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama 100 hari pertama pemerintahannya.
Sementara itu, harga minyak naik lebih tinggi karena OPEC Plus mencapai kesepakatan untuk mengurangi pengurangan produksi minyak tahun depan secara lebih bertahap dari yang direncanakan sebelumnya. Dari komoditas, harga minyak West Texas Intemediate (WTI) terpantau naik 0,53 persen pagi ini.
Dari eksternal lainnya, kepala negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier yang dilaporkan memberitahu utusannya bahwa hasil pembicaraan kesepakatan perdagangan dengan Eropa masih terlalu dekat untuk disimpulkan.
Selanjutnya, investor akan dihadapkan dengan laporan ketenagakerjaan AS dan pesanan pabrik Jerman sebagai indikasi pergerakan aktivitas bisnis yang membaik.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 96,06 poin atau 0,36 persen ke 26.713,31, indeks Hang Seng naik 21,27 poin atau 0,08 persen ke 26.749,77, dan indeks Straits Times meningkat 6,08 atau 0,22 persen ke 2.828,42.