Kementan Salurkan 73 Paket IT ke BPP Banten

Salah satu ciri pertanian modern adalah dengan pemanfaatan IT.

dokpri
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyalurkan 73 paket IT untuk mendukung BPP Kostratani di Banten.
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyalurkan 73 paket IT untuk mendukung BPP Kostratani di Banten. Bantuan ini sekaligus untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kostratani akan menjadi pusat gerakan pembangunan pertanian. Selain itu, Kostratani juga menjadi tempat pengumpulan data pertanian satu pintu. 

"Hal tersebut guna meningkatkan produktivitas dan akhirnya mensejahterakan petani. Untuk mewujudkannya, Kementan melakukan transformasi dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Kostratani," katanya dalam siaran persnya, Rabu (9/12).

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, Kostratani juga membantu transformasi pertanian.

"Kostratani akan mengubah pertanian tradisional yang produktivitasnya rendah ke pertanian modern yang produktivitasnya tinggi. Hal ini harus dilakukan guna memenuhi kebutuhan 267 juta rakyat Indonesia," katanya.

Untuk memaksimalkan peran Kostratani, BPPSDMP Kementan memberikan bantuan sarana teknologi informasi (IT) kepada BPP. Menurut Dedi Nursyamsi, salah satu ciri pertanian modern adalah dengan pemanfaatan IT. 

"Oleh karena itu, Kementan melalui program Kostratani terus melakukan penguatan IT diseluruh BPP. Di Banten ini ada 107 BPP. Tahun 2020, 100 BPP akan dilengkapi IT dari Kementan dan sisanya tahun 2021 akan dilengkapi semuanya," ujarnya. 

Dedi berharap, keberadaan IT dapat digunakan secara maksimal untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, dan pengalaman penyuluh untuk meningkatkan serta membantu petani dalam menggenjot produktivitas. 

"IT juga bisa digunakan petani untuk mengungkapkan pengalamannya bagaimana cara membuat mikro organisme lokal, pestisida nabati, dan lainnya melalui IT di BPP ke Kostrani atau ke petani lain," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan, penguatan IT kepada BPP merupakan simpul wujud BPP sebagai koordinasi dari kecamatan. Terutama dalam menjawab pertanian kekinian atau 4.0 yang dapat meningkatkan pengetahuan petani, pelaku utama, dan petugas lapangan dalam pemanfaatan IT.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Puadiktan), Idha Widi Arsanti mengatakan, BPPSDMP melalui pelatihan, penyuluhan dan pendidikan akan bersama memberikan dukungan kepada BPP untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani. 

"Melalui pendidikan akan memberikan pelatihan formal, magang dan pengabdian masyarakat dengan menerjunkan mahasiswa, wisyaiswara dan dosen serta mengoptimalkan IT untuk mengoptimalkan lima fungsi Kostratani," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler