FGD Pengembangan Pariwisata Babel Hasilkan 5 Rekomendasi
Pemerintah melalui program rancang induk pariwisata terpadu mendukung wisata Babel
REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Dalam rangka mewujudkan pariwisata Bangka Belitung yang berkelanjutan, Kementerian Pariwisata dan Ekraf RI melalui Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan komponen pariwisata yang meliputi pengembangan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas destinasi pariwisata prioritas di Bangka Belitung hari ini, Selasa (8/12).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Babel, Rofiko mengatakan bahwa FGD menghasilkan 5 poin rekomendasi untuk menciptakan ekosistem pariwisata Bangka Belitung yang berkelanjutan.
"Pertama, dengan berubahnya deliniasi DPP (Destinasi Pariwisata Prioritas) yang semula Tanjung Kelayang dan sekitarnya menjadi DPP Bangka Belitung maka, harus diperkuat dengan peningkatan kualitas konektivitas yang menghubungkan Bangka dan Belitung," ujarnya seperti dikutip laman resmi Pemprov Babel (9/12).
Rekomendasi selanjutnya yakni, perlunya kreativitas dalam memperkenalkan potensi DTW di Bangka Belitung; ketiga, perlunya ketegasan dari pemerintah daerah untuk memprioritaskan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan di Bangka Belitung; keempat, perlunya meningkatkan kesadaran kolektif dan rasa memiliki terhadap program-program Bangka Belitung sebagai DPP.
"Dan yang terakhir diperlukan komunikasi dan koordinasi yang intensif mulai dari persiapan sampai pelaksanaan program program prioritas bagi seluruh stakeholder," ungkapnya.
Pada tahun 2021, pemerintah pusat melalui program rencana Induk Pariwisata Terpadu (Integrated Tourism Master Plan) akan memberikan dukungan bagi keberlanjutan pariwisata di Bangka Belitung.
"Alhamdulilah tahun 2021 kita dibantu oleh pemerintah pusat yakni melalui Program Rencana Induk Pariwisata Terpadu (Integrated Tourism Master Plan) khususnya untuk infrastruktur dan akan disesuaikan dengan program-program untuk mendukung komponen pariwisata di Bangka Belitung," ujar Kadisbudpar Rofiko.
Kegiatan FGD tersebut dibagi menjadi 3 sesi dengan menghadirkan dua narasumber. Sesi pertama diisi dengan pemaparan mengenai pengembangan Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas (3A) pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung oleh Kadisbudpar Prov. Kepulauan Bangka Belitung. Selanjutnya paparan dari Yani Andriani mengenai pembangunan Kepulauan Bangka Belitung sebagai destinasi prioritas, dan sesi terakhir diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari OPD terkait di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perwakilan bidang-bidang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perwakilan ASITA, HPI, dan Masata DPW Bangka Belitung. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Swiss Bell dan dihadiri langsung Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Bapparekraf, Oni Yulfian serta Ibu Yani Adriani dari ITB.