Turki Serukan Solidaritas Global Lawan Pandemi Covid-19

Ketua parlemen Turki mengatakan negaranya telah membantu 160 negara

Ketua parlemen Turki Mustafa Sentop
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ketua parlemen Turki pada Kamis (18/12) menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk bahu-membahu membangun masa depan dengan melawan pandemi virus corona.

Baca Juga


"Karena virus tidak membeda-bedakan orang, dan kami memiliki rasa sakit dan luka yang sama. Jadi kami harus menyembuhkan luka tesebut, berjalan ke masa depan bersama tanpa meninggalkan siapa pun," kata Mustafa Sentop pada rapat ketua parlemen anggota MIKTA yang ke-6.

Didirikan pada 2013, MIKTA merupakan kemitraan informal yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Sentop mengingatkan bahwa Turki memberikan bantuan kepada hampir 160 negara dan 9 organisasi internasional sejak awal merebaknya virus corona.

"Kami mungkin bukan negara terkaya di dunia, tapi kami bangga menjadi yang paling dermawan di dunia," sebut dia.

Sentop meminta parlemen dunia untuk tidak tinggal diam tentang wabah itu.

“Selama pandemi, terungkap dengan jelas bahwa kesehatan dan ekonomi bukanlah pesaing tetapi saling melengkapi. Jelas juga bahwa parlemen, yang memainkan peran penting dalam politik kesehatan dan ekonomi, tak dapat hanya menjadi penonton dalam proses ini," ujarnya.

Sejak muncul Desember lalu, pandemi Covid-19 telah merenggut lebih dari 1,63 juta jiwa di 191 negara dan wilayah. Lebih dari 73,61 juta kasus tercatat di seluruh dunia, dengan lebih dari 41 juta pemulihan, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS.

Ketua parlemen Turki juga mengatakan bahwa negaranya menampung hampir 4 juta warga Suriah, negara yang menampung jumlah pengungsi tertinggi di dunia selama 6 tahun terakhir.

"Sejak awal wabah, warga Suriah di bawah perlindungan kami dapat memperoleh manfaat dari layanan kesehatan di negara kami atas dasar kesetaraan dengan warga negara kami," tutur dia.

- Islamofobia menyebar dengan cepat selama wabah Covid-19

Sentop mencatat bahwa wabah virus corona telah mempercepat islamofobia, rasisme, dan diskriminasi di dunia.

"Islamophobia, yang sudah mengkhawatirkan, semakin cepat berkembang, orang-orang dari etnis dan agama minoritas tertentu, imigran dan orang asing telah dikaitkan dengan pandemi, lebih jauh, retorika rasis, terutama terhadap kelompok Muslim dan minoritas, meningkat secara signifikan pada periode ini," ujar Sentop.

Diskriminasi terhadap orang Asia meningkat selama periode pandemi, tutur dia.

"Masyarakat internasional harus menyadari beratnya masalah ini secepat mungkin dan menyatukan upaya mereka dalam kerangka kemauan bersama untuk mengatasi masalah yang mengkhawatirkan ini. Kita harus lebih berhati-hati dengan mereka yang sensitif dan rentan,” ujarnya.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-serukan-solidaritas-global-lawan-pandemi-covid-19/2080885
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler