Setiap Kezaliman yang Dilakukan Manusia akan Dapat Balasan
Allah SWT akan membalas tiap kezaliman umat manusia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setiap amal yang dikerjakan manusia pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Tak satu pun amal yang akan luput dari perhitungan Allah SWT.
Dalam sebuah hadits bahkan dijelaskan seseorang tidak akan dapat memasuki surga sampai seluruh perbuatan kezalimannya semasa hidup di dunia memperoleh balasan. Barulah setelah tidak ada lagi dosa, maka orang tersebut diperbolehkan memasuki surga.
Hal ini sebagaimana dapat ditemukan dalam kitab Shahih Bukhari nomor 2440 dalam Fath al-Bari atau 2260 dalam Al-Alamiyah. Berikut redaksi haditsnya:
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ حُبِسُوا بِقَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيَتَقَاصُّونَ مَظَالِمَ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا نُقُّوا وَهُذِّبُوا أُذِنَ لَهُمْ بِدُخُولِ الْجَنَّةِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَأَحَدُهُمْ بِمَسْكَنِهِ فِي الْجَنَّةِ أَدَلُّ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا وَقَالَ يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُتَوَكِّلِ
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Abu Al-Mutawakkil An-Naajiy dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiallahu'anhu dari Rasulullah bersabda:
"Jika orang-orang beriman telah melewati neraka, mereka akan ditahan di suatu jembatan yang disebut qanthorah yang terletak antara surga dan neraka, lalu di sana mereka akan diqishas (dibalas) atas kezaliman yang terjadi sesama mereka di dunia, sehingga apabila telah tidak ada lagi dosa barulah mereka diizinkan untuk memasuki surga.
Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh seseorang dari mereka lebih hafal tempat tinggalnya di surga ketimbang tempat tinggalnya di dunia." Dan berkata, Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Abu Al-Mutawakkil.”