China Luncurkan Roket Peluncur Terbaru
Roket China membawa lima satelit
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China meluncurkan roket pembawa pesawat luar angkasa terbaru mereka. Roket Long March 8 Y-1 ini bagian dari rencana jangka panjang Beijing untuk mengembangkan kendaraan peluncur yang dapat digunakan lagi agar dapat menekan biaya dan mempercepat peluncuran bagi klien komersial.
Pada Selasa (22/12), media pemerintah China melaporkan Long March 8 meluncur pada 12.37 waktu setempat. Roket yang diluncurkan di pulau Hainan, selatan China, itu membawa lima satelit.
China berencana beberapa tahun ke depan mereka dapat mengembangkan seri roket Long March 8 sebagai roket yang dapat digunakan ulang. Serupa dengan peluncur Falcon yang dikembangkan perusahaan swasta Amerika Serikat (AS) SpaceX.
Media China tidak mengungkapkan apakah Long March 8 Y-1 dapat digunakan kembali. Tapi roket berikutnya dari seri yang sama diperkirakan dapat mendarat dan lepas landas secara vertikal (VTVL) sehingga dapat digunakan lebih dari satu peluncuran.
Pada November lalu, kontraktor utama bidang luar angkasa Cina, China Aerospace Science and Technology Corp mengatakan kendaraan VTVL pertama China akan diluncurkan sekitar tahun 2025. Peluncuran roket Long March 8 Y-1 menutup program luar angkasa Cina yang padat tahun ini.
Pada awal bulan Desember, China berhasil membawa kembali batu dan permukaan bulan ke bumi untuk pertama kalinya sejak tahun 1976. Sementara pada Juli, China meluncurkan misi independen perdana mereka ke Mars.
China ingin menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa siap huni pada tahun 2022. Negeri Tirai Bambu berharap pada tahun 2045 mereka sudah dapat membawa ribuan ton kargo dan penumpang setiap tahunnya.