Kasus Positif Covid-19 Afrika Selatan Tembus Satu Juta
Varian baru virus corona di Afrika Selatan, 501.v2, lebih menular daripada sebelumnya
REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Positif Covid-19 di Afrika Selatan tembus satu juta kasus. Presiden Cyril Ramaphosa pun menggelar rapat darurat dengan Dewan Komando Virus Corona Nasional.
Varian baru virus corona di negara itu yakni 501.v2 lebih menular dibandingkan jenis sebelumnya. Para pakar menilai virus tersebut mendominasi kasus baru di banyak wilayah yang mengalami lonjakan kasus positif.
Kapasitas rumah sakit di Afrika Selatan sudah hampir mencapai batasnya sementara belum ada tanda wabah baru sudah berada di puncaknya. Ramaphosa diperkirakan akan menerapkan kembali peraturan pembatasan sosial yang ketat untuk menahan laju penularan.
"Kami bukannya tidak berdaya menghadapi varian ini, kami dapat mengubah perilaku kami agar virus kekurangan kesempatan untuk menyebar," kata pakar penyakit menular Richard Lessells, Senin (28/12).
Ia mengatakan sangat penting untuk menghindari kontak dengan orang lain di dalam ruangan tertutup. Pada Ahad (27/12) Afrika Selatan mengumumkan total kasus infeksi di negara itu sudah mencapai 1.004.431 kasus. Angka itu termasuk 26.735 kasus kematian terkait virus corona.
"Satu juta kasus itu tahapan yang serius, tapi angka kasus infeksi dan kematian sesungguhnya jauh lebih tinggi lagi," kata Lessells.
"Kami telah melihat varian baru ini menyebar dengan lebih cepat," tambahnya.
Lessells menunjukkan sekuens genom yang terlihat dominan di provinsi Western Cape, Eastern Cape, dan KwaZulu-Natal. Belum diketahui dengan pasti apakah varian baru ini mendominasi kasus positif yang terkonfirmasi di provinsi terpadat di negara itu yakni Gauteng, yang mencakup ibu kota Johannesburg.
"Karena orang-orang pulang dari liburan di daerah pesisir, kami dapat memprediksi mereka membawa varian baru bersama mereka. Kami juga dapat memprediksi pengunjung membawa varian baru menyeberangi perbatasan negara Afrika lain," kata Lessells.
Para pakar mengatakan mutasi Covid-19 membuat virus itu mengikat diri lebih efisien di sel-sel tubuh manusia. Vaksinasi belum mencapai Afrika Selatan walaupun Ramaphosa sudah mengatakan sekitar 10 persen dari 60 juta penduduk negara itu akan divaksin pada awal 2021.
Kasus baru di Afrika Selatan dalam dua pekan terakhir meningkat dua kali lipat. Pada 12 Desember terjadi 10,24 kasus baru per 100 ribu orang lalu naik pada 26 Desember menjadi 19,86 kasus baru per 100 ribu orang.