IDI: Varian Baru Virus Corona tak Pengaruhi Hasil Tes PCR
IDI mengutip data dari Kepala Departemen Penyakit Infeksi di Imperial College London.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian baru virus corona kini tersebar di sejumlah negara seperti Inggris, Australia, hingga Singapura. Virus ini disebut bisa mengganggu akurasi pemeriksaan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai varian baru virus corona tidak mempengaruhi hasil tes PCR. "Varian baru virus corona ternyata alhamdulilah tidak mempengaruhi hasil tes PCR. Ini terbukti dari data Kepala Departemen Penyakit Infeksi di Imperial College London Wendy Barclay yang mengatakan tes PCR mendeteksi virus di tempat yang berbeda," kata Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/12).
Zubairi menganalogikan tes PCR bisa menemukan virus di bagian kepala, baju, dan kaki. Sehingga walaupun virus sudah ganti baju, tes PCR memang tidak bisa mendeteksi virus dari bajunya, namun virus bisa diketahui di tempat lain.
"Jadi, sampai sekarang tes PCR bisa mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona dengan varian baru," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris wajib diwaspadai. Bambang mengatakan varian baru virus corona dapat menyulitkan untuk dideteksi melalui perangkat PCR.
Menurut Bambang, perangkat PCR hanya melihat Gen Spike (Gen-S). Sedangkan virus corona varian baru ini dapat mengaburkan hasil Gen-S.