6 Hal tentang Yesus dalam Islam

Umat Muslim menghormati Yesus sebagai salah satu nabi.

republika
6 Hal tentang Yesus dalam Islam
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan natal adalah perayaan agama bagi umat Kristen di seluruh dunia dalam memperingati kelahiran Yesus. Namun, tak banyak orang tahu, Yesus juga merupakan tokoh penting dalam Islam. Berikut enam hal yang mungkin Anda tidak tahu tentang peran Yesus dan Sang Ibu Maryam dalam Islam, dilansir ABNA, Senin (28/12).

Baca Juga


1. Yesus (Nabi Isa AS), Maria (Maryam), dan malaikat Jibril semuanya ada dalam Alquran, sama seperti Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan banyak karakter lainnya di Alkitab.

2. Umat ​​Muslim percaya Yesus atau Nabi Isa adalah seorang nabi Tuhan. Ia lahir dari seorang gadis perawan bernama Maria dan akan kembali ke bumi sebelum Hari Penghakiman untuk memulihkan keadilan. Nantinya, dia juga mengalahkan al-Masih ad-Dajjal atau Mesias palsu yang juga dikenal sebagai Antikristus. Semuanya mungkin terdengar sangat familiar bagi banyak orang Kristen.

3. Dalam Alquran ada satu surat yang membahas Mary atau Maryam dalam bahasa Arab. Faktanya, Maria adalah satu-satunya wanita yang disebutkan namanya di seluruh Alquran. 

Sementara sosok wanita lain yang tertulis dalam Alquran merupakan sosok wanita yang diidentifikasi oleh hubungan mereka dengan orang lain. Misal, istri Adam dan ibu Musa, atau Ratu Shaba. Maria disebutkan lebih sering di dalam Alquran daripada di seluruh Perjanjian Baru.

 

4. Sama halnya dengan nabi lain, termasuk Nabi Muhammad SAW, umat Muslim melafalkan “alaihissalam (AS)” setiap kali mereka menyebut Yesus.

5. Muslim percaya Yesus melakukan mukjizat. Alquran membahas beberapa mukjizat Yesus, termasuk memberikan penglihatan kepada orang buta, menyembuhkan penderita kusta, membangkitkan orang mati, dan menghembuskan kehidupan ke burung tanah liat.

6. Kisah kelahiran Yesus yang diceritakan dalam Alquran juga merupakan kisah mukjizat pertamanya. Ketika ia berbicara saat masih bayi dan menyatakan dirinya sebagai utusan Tuhan.

Berikut kisahnya, seperti tercantum dalam Alquran Surat Maryam ayat 16-33.

Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis), lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.

Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.” Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”

 

 

Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!” Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”

Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.”

Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.

Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.” Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.

Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.” Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”

 

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler