Kemenperin Dorong Startup Berkontribusi ke Perekonomian RI
Industri startup didominasi pelaku yang ada di tahap early stage dengan skala UMK.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong para pemenang kompetisi Startup4Industry 2020 agar dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, khususnya sektor industri. Salah satu pelaku usaha rintisan yang meraih penghargaan di ajang tersebut yakni PT DycodeX Teknologi Nusantara.
“PT DycodeX Teknologi Nusantara bagian dari lima startup Indonesia terbaik jebolan Startup4Industry 2020. Dengan karya yang dinamakan HeatraX,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (28/12).
HeatraX merupakan solusi yang diciptakan oleh PT DycodeX Teknologi Nusantara untuk menyelesaikan berbGU masalah besar yang ada saat masa pandemi Covid-19, menggunakan teknologi modern. Adapun empat aspek yang menjadi penilaian untuk menentukan pemenang Startup4Industry 2020, yaitu peluang bisnis, teknis, kelayakan implementasi, dan dampak inovasi.
“Sejauh ini masih banyak penerapan dan enforcement protokol kesehatan yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia dengan alat bantu thermal gun yang dinilai kurang efektif. Ini berpotensi meningkatkan angka penyebaran virus, maka solusi sistem screening yang automated, contactless, dan smart sangat diperlukan dalam menangani angka penyebaran Covid-19,” jelas Gati.
Fitur andalan HeatraX yaitu contactless thermal screening yang ditenagai oleh on-device Artificial Intelligence (AI). Lalu terdapat peringatan real-time pada device, jika terukur suhu tubuh objek di atas normal atau objek tidak menggunakan masker. On-device AI juga memungkinkan pengenalan objek berbasis wajah.
“HeatraX tidak hanya berupa perangkat, melainkan platform yang diperkaya dengan web-based dashboard dan mobile app. Ini memungkinkan berintegrasi dengan sistem 3rd party,” jelas CEO PT DycodeX Teknologi Nusantara Andri Yadi.
HeatraX memiliki potensi pasar yang luas mengingat seluruh bangunan wajib menjalankan protokol kesehatan. “Perlu diingat HeatraX bukan hanya tentang thermal screening, namun dalam jangka panjangnya, platform ini akan fokus ke analytics: track and trace, engagement berbasis wajah dan dapat di-customize untuk berbagai use case lain yang berbasis visual intelligence,” jelasnya.
Mengusung tema 'Indonesia Percaya Diri dengan Teknologi Dalam Negeric' Gati menambahkan, penyelenggaraan kompetisi Startup4industry 2020 diharapkan memberi andil dalam menekan dampak pandemi di sektor industri, melalui upaya pemanfaatan teknologi canggih. “Untuk bisa unggul dalam berkompetisi, inovasi dan teknologi menjadi investasi penting yang dapat dihadirkan oleh industri, salah satunya dari peran startup,” tutur Gati.
Ia melanjutkan, kegiatan Startup4Industry juga mendukung rebooting ekonomi melalui sektor IKM dalam momentum pandemi. Sebab saat ini, startup industry didominasi oleh pelaku yang ada di tahap early stage dengan skala Usaha Menengah dan Kecil (UMK).
“Ini sejalan dengan UU Cipta Kerja yang didesain untuk memberi kemudahan bagi pelaku usaha. Dengan skala UMKM, sehingga mereka semakin terbantu,” tuturnya.