SKK Migas: Produksi dan Lifting Migas 2020 Mencapai Target
Pada 2020 lifting minyak ditargetkan mencapai 705 ribu barel per hari.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat sepanjang 2020 terdapat sejumlah capaian meski kondisi harga minyak sedang mengecewakan ditambah adanya pandemi Covid-19.
Wakil Ketua SKK Migas, Fataryani Abdurahman menjelaskan pada 2020 lifting minyak ditargetkan mencapai 705 ribu barel per hari. Target ini merupakan target revisi yang disepakati pemerintah karena dampak pandemi Covid-19. Realisasinya, SKK mampu mencapai 706 ribu barel per hari untuk lifting minyak mentah.
"2020 lumayan bagus kalau dibandingkan target awal, lalu ada revisi RAPBN targetnya turun karena Covid-19 dan harga minyak turun. Tapi dibandingkan industri lain, kita lebih baik," ujar Fataryani dalam paparan, Kamis (31/12) malam.
Sedangkan untuk pengembalian cadangan, SKK Migas juga berhasil mencapai 102 persen. Sedangkan realisasi cost recovery sebesar 8,12 miliar dolar AS. Capaian ini sesuai dengan target yang dipasang dalam RAPBN-P 2020.
"Pendapatan negara target 5,86 miliar dolar AS kita capai 8,24 miliar dolar AS atau tumbuh 41 persen. Investasi turun jadi 10,2 miliar dolar AS. Hal ini dikarenakan perusahaan besar mengurangi capital investmentnya," ujar Fataryani.
Tahun depan, Fatar menjelaskan SKK mentargetkan untuk pengembalian cadangan tetap bisa tercapai 100 persen. Sedangkan untuk lifting minyak diusahakan tetap pada 705 ribu barel. Sedangkan penerimaan negara ditargetkan bisa mencapai 7,28 miliar dolar AS.
"Kami tentu akan lebih agresif lagi tahun depan. Harapannya, efisiensi juga tetap bisa kita jaga. Sehingga semua target bisa kita capai bersama sama," ujar Fataryani.