India akan Gelar Ujian Nasional tentang Sapi

Ujian untuk mempromosikan dan melindungi sapi.

Reuters
India akan Gelar Ujian Nasional tentang Sapi. Penganut Hindu di India menyembah sapi saat Festival Bach Baras di Ajmer, India 29 Agustus 2016.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan mengadakan ujian "ilmu sapi" daring nasional bulan depan. Ujian ini dilakukan sebagai dorongan terbaru oleh pemerintah nasionalis Hindu untuk mempromosikan dan melindungi hewan yang dianggap suci itu.

Baca Juga


"Tes (akan dilakukan) selama satu jam pada 25 Februari, terbuka untuk anak-anak dan orang dewasa serta orang asing, terdiri atas 100 pertanyaan pilihan ganda dalam bahasa Hindi, Inggris dan 12 bahasa daerah," kata para pejabat, dilansir dari Al Arabiya, Kamis (7/1).

Menurut Badan Perlindungan Sapi RKA yang dibuat oleh Perdana Menteri Narendra Modi, tujuan dilaksanakannya ujian ilmu sapi adalah untuk menilai pengetahuan publik dan membuat mereka lebih peka dan mendidik mereka.

“Sertifikat akan diberikan kepada semua (peserta). Kandidat yang berprestasi akan diberikan hadiah dan sertifikat,” kata Kementerian Perikanan, Peternakan, dan Produk Susu.

“Sapi itu penuh dengan sains dan ekonomi. Orang-orang tidak menyadari nilai ekonomi dan ilmiah yang sebenarnya dari hewan tersebut,” kata kepala RKA Vallabhbhai Kathiria.

 

Materi studi pendamping yang dirilis oleh RKA, mencakup informasi tentang berbagai ras sapi serta teori bahwa menyembelih hewan dapat menyebabkan gempa bumi. Banyak dari mayoritas Hindu di India menganggap sapi sebagai hewan suci, tetapi di bawah pemerintahan Modi, hewan itu semakin menjadi politis dan sektarian.

Pemerintahnya telah menjadikan sapi sebagai prioritas utama dan menginvestasikan jutaan dolar dalam program untuk melindungi hewan dan meneliti penggunaan kotoran sapi dan urine. Penyembelihan sapi dan memakan daging sapi telah menjadi ilegal di banyak wilayah India.

Karenanya ada banyak serangkaian serangan oleh kelompok-kelompok Hindu yang main hakim sendiri terhadap Muslim dan Hindu dari kasta rendah yang secara tradisional memakan daging sapi dan membuang bangkai sapi. Pada Selasa, negara bagian selatan Karnataka mengubah undang-undang perlindungan sapinya untuk memberi polisi kewenangan yang lebih besar untuk mencari dan menangkap siapa pun tanpa surat perintah yang dicurigai melakukan penyembelihan sapi.

Pemerintah negara bagian, dikendalikan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) Modi, meningkatkan hukuman penjara menjadi tujuh tahun dan denda satu juta rupee atau 13.700 dolar AS (Rp 190 juta) untuk pelanggar.

 

https://english.alarabiya.net/en/variety/2021/01/06/India-to-hold-online-national-cow-science-exam

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler