Ekspor Perikanan dari Ambon Kini Bisa Langsung ke Jepang

Ekspor langsung Ambon-Jepang memangkas waktu hingga 50 persen.

Antara/Ampelsa
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina menyampaikan komoditas kelautan dan perikanan kini bisa langsung diekspor dari Ambon ke Jepang. Rina mengatakan ekspor tersebut bisa memangkas waktu hingga 50 persen dari yang semula membutuhkan waktu 24 jam sampai 26 jam melalui rute Ambon–Jakarta–Narita (Jepang) menjadi 13 jam dengan rute Ambon-Manado-Narita.
Rep: M Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina menyampaikan komoditas kelautan dan perikanan kini bisa langsung diekspor dari Ambon ke Jepang. Rina mengatakan ekspor tersebut bisa memangkas waktu hingga 50 persen dari yang semula membutuhkan waktu 24 jam sampai 26 jam melalui rute Ambon–Jakarta–Narita (Jepang) menjadi 13 jam dengan rute Ambon-Manado-Narita.

Baca Juga


"Kita patut berbangga, kini ekspor dari Ambon tidak perlu lagi ke Jakarta, jadi bisa lebih cepat," ujar Rina dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (7/1).

Tak hanya dari segi waktu, lanjut Rina, ekspor langsung ini juga memangkas biaya pengiriman. Jika semula biaya kirim rata-rata Rp 42 ribu per kg menjadi Rp 24 ribu per kg. Rina mengungkapkan, ekspor komoditas perikanan dilakukan dengan menggunakan pesawat kargo yang rata-rata mengangkut muatan 12 ton per flight.

"Tentu ekspor ini bisa menurunkan beban operasional selain memangkas waktu," sambung Rina.

Ke depan, Rina memastikan jajarannya akan terus membuka kemungkinan ekspor langsung dari daerah lain ke negara tujuan. Terlebih cara ini bisa memudahkan para pelaku usaha sekaligus meringankan beban operasional.

"Dengan begitu, harapan kita ekonomi di daerah bisa tumbuh melalui ekspor yang terus bergeliat," ucap Rina.

 

Sementara Kepala Balai KIPM Ambon Ashari Syarif memastikan ekspor perdana dari Ambon ke Jepang dimulai sejak Rabu (6/1) kemarin. Adapun PT. Peduli Laut Maluku menjadi perusahaan pertama yang melakukan direct export yang dilepas oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail, tersebut. Ekspor perdana ditandai dengan penyerahan Health Certificate dari BKIPM Ambon serta Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Ambon. Total komoditas perikanan yang diekspor hari ini sebanyak 19.268 kg ikan tuna dengan nilai Rp 1.699.900.032.

"Pihak Garuda menyediakan pesawat kargo carteran dari Ambon-Narita Jepang via Manado," ujar Ashari.

Ashari mengatakan ekspor langsung Ambon-Narita tak lepas dari bincang-bincang rencana kegiatan ekspor yang  diawali ngopi bareng di kafe dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Maluku, Staf Khusus Gubernur dan Perwakilan Garuda Airlines. Dari obrolan santai tersebut dihasilkan kesepakatan dan komitmen yang ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi antar instansi terkait pada 05 Januari 2021 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku.

 

"Jadi dari obrolan santai, akhirnya terjalin kesepakatan. Route ekspor akan dilakukan melalui Bandar udara Pattimura Ambon menuju Narita Jepang Via Bandar udara Sam Ratulangi," kata Ashari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler