Alvin Lie Duga Sriwijaya Alami High Speed Stall

Alvin Lie mengatakan tidak wajar bagi pesawat untuk menukik secepat itu.

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Seorang anggota Yonko Paskhas 465 Lanud Supadio memasang kertas berisi daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air di Posko Informasi Bandara Supadio Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021). Tim DVI Biddokes Polda Kalbar mulai mengumpulkan pengambilan data keluarga dari 53 penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Rep: Meiliza Laveda Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak sejak Sabtu (9/1) siang belum juga ditemukan. Apa penyebab pesawat dengan call sign SJ 182 hilang juga masih diselidiki.

Pengamat Penerbangan, Alvin Lie, namun menduga berdasarkan grafik rute pesawat Sriwijata Air SJY-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1) dari akun Twitter @flightradar24, terlihat adanya kemungkinan high speed stall. "Dilihat dari grafik, bisa jadi high speed stall atau ada kendala pada sistem kemudi," kata Alvin saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1).

Hal ini disebabkan vertical speed masih -30 ribu kaki per menit. Padahal ketinggian pesawat sekitar 10 ribu kaki dan dalam 20 detik sudah sampai permukaan.

"Dalam hitungan tersebut sudah sampai permukaan bukan suatu yang normal," ujar dia.

Namun itu masih dugaan karena bangkai pesawat tersebut belum ditemukan. Yang jelas, kata dia masih banyak faktor.

"Ini sudah pasti kecelakaan, tapi pesawatnya belum ditemukan, masih belum tahu penyebabnya," ujar dia.

Dilansir laman Skybrary, stall adalah pengurangan gaya angkat secara tiba-tiba yang dihasilkan oleh aerofoil ketika sudut serang kritis tercapai atau dilampaui. Stall terjadi ketika sudut serang aerofoil melebihi nilai yang menciptakan daya angkat maksimum sebagai konsekuensi aliran udara yang melewatinya.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya dengan tipe Boeing 737-500 sudah hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Pesawat tersebut membawa 50 penumpang dan 12 kru yang berada dalam pesawat.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler