Desakan Agar Trump Segera Dimakzulkan Kian Kuat

Trump dinilai bertanggung jawab atas serangan pendukungnya ke Capitol Hill.

AP/Jose Luis Magana/FR159526 AP
Pendukung Presiden Donald Trump naik ke platform pelantikan di Front Barat Capitol AS pada Rabu, 6 Januari 2021, di Washington.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Demokrat mendorong pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kedua. Tapi sikap Partai Republik mengenai hal itu belum pasti. Masa jabatan Trump akan berakhir beberapa hari lagi.

Di media sosial Twitter Ahad (10/1) anggota House of Representative Ted Lieu mengatakan, Senin (11/1) besok anggota Partai Demokrat di House akan mengajukan pasal pemakzulan terhadap Trump. Karena presiden AS ke-45 itu mendorong pendukungnya untuk menyerang Capitol Hill Rabu (6/1) lalu.

Lieu yang membantu merancang pemakzulan itu mengatakan pasal tersebut sudah ditandatangani 190 anggota House. Juru bicara Lieu mengatakan hingga Sabtu (9/1) malam belum ada anggota Partai Republik yang menandatanganinya.

"Kami memiliki video pidato di mana (Trump) mendorong kerumunan massa, kami memiliki video massa menyerang Capitol Hill, ini bukan keputusan sesaat," cicit Lieu di Twitter, Sabtu lalu.

Trump awalnya memuji pendukungnya di Capitol tapi kemudian mengecam kekerasan yang mereka lakukan. Sumber mengatakan penasihat-penasihatnya yang mendesak Trump meminta pendukungnya tenang karena presiden itu bisa dicopot dari jabatan atau bertanggung jawab secara hukum.

Ketua House Nancy Pelosi juga meminta anggota House untuk merancang legislasi untuk memberlakukan Amandemen Konstitusi ke-25. Amandemen yang dapat mencabut wewenang presiden yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya.

Baca Juga


Dorongan untuk menggulingkan Trump semakin menguat setelah muncul dukung dari sejumlah anggota Partai Republik yang telah terpecah karena tindakan presiden itu. Demokrat mendorong Wakil Presiden Mike Pence memberlakukan Amandemen ke-25 tapi penasihatnya mengatakan Pence menolak saran itu.

Sabtu malam CNN mengutip sumber yang mengatakan wakil presiden tidak menghilangkan kemungkinan menggulingkan Trump dengan Amandemen ke-25. Tapi para penasihatnya khawatir hal itu justru membuat perilaku Trump semakin buruk hingga membahayakan negara.

Juru bicara Pence tidak menanggapi permintaan komentar mengenai hal tersebut. Beberapa orang anggota Partai Republik ikut mendesak Trump mundur dari jabatannya. Sejumlah pejabat tinggi sudah mengundurkan diri usai peristiwa penyerbuan ke Capitol Hill.

Senator dari Alaska, Lisa Murkowski mengatakan Trump harus segera mundur dari jabatannya. Ia juga mengisyaratkan akan meninggalkan Republik bila partai itu tidak memisahkan diri dari Trump.

Senator dari Pennsylvania, Pat Toomey mengatakan pada stasiun televisi Fox, Trump telah 'melakukan pelanggaran yang membuatnya dapat dimakzulkan'. Tapi ia menolak berkomentar saat ditanya apakah ia akan memilih untuk memakzulkannya.

Senator dari Nebraska, Ben Sasse yang kerap mengkritik tindakan Trump memberitahu stasiun televisi CBS News, ia 'jelas akan mempertimbangkan' untuk memakzulkan presiden. Karena presiden 'telah melanggar sumpah jabatannya'.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler