Schwarzenegger: Insiden Capitol Ibarat Kebangkitan Nazi

Arnold Schwarzenegger sindir aksi pendukung Trump.

EPA
Aktor Arnold Schwarzenegger sindir pendukung Donald Trump yang menyerbu Capitol Hill.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Arnold Schwarzenegger menyampaikan pandangannya mengenai kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC, yang berlangsung pada Rabu (6/1). Dia menyebut aksi itu seperti kebangkitan Nazi Jerman.

Sang aktor sekaligus mantan gubernur California itu membagikan opininya lewat sebuah video pada Ahad (10/1). Menurut Schwarzenegger, Donald Trump akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden terburuk yang pernah ada.

Pada Rabu, para pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol untuk memprotes kemenangan Joe Biden. Empat orang tewas akibat bentrokan antara ratusan pengunjuk rasa pro-Trump dengan petugas.

"Rabu adalah hari pecahnya kaca di Amerika Serikat. Tapi massa tidak hanya menghancurkan jendela Capitol. Mereka menghancurkan ide-ide kita, menginjak-injak prinsip-prinsip yang mendasari negara kita," kata Schwarzenegger.

Bintang film The Terminator itu bercerita bahwa dia lahir di Austria dua tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Akan tetapi, keluarganya menghadapi dampak lanjutan karena ayahnya bertugas sebagai tentara Nazi. 

Baca Juga


Schwarzenegger mengatakan, dia tumbuh di antara pengaruh Kristallnacht. Dia menggambarkan itu sebagai "malam amukan terhadap orang Yahudi yang dilakukan pada 1938 oleh Nazi, setara dengan aksi Proud Boys." Proud Boys merupakan kelompok ekstremis sayap kanan yang anggotanya semuanya pria pendukung Trump.

Dengan berbagai latar historikal itu, Schwarzenegger merasa perlu mengingatkan semua warga AS mengenai nasionalisme. Dia meminta agar semua orang menyadari konsekuensi dari keegoisan dan sinisme.

Menurut Schwarzenegger, Trump memicu kudeta dengan menyesatkan orang dengan kebohongan. Dia mengecam itu dan menyebut Trump sebagai pemimpin yang gagal, dengan cepat menjadi tidak relevan lagi seperti status Twitter yang lama.

Bukan cuma Trump, Schwarzenegger pun mengkritik orang-orang di partai Republik, partainya sendiri, yang mempermainkan kebohongan Trump. Beberapa bahkan mempersuasi orang-orang untuk menjadi pemimpin kerusuhan.


Dia mengutip ucapan Presiden AS ke-26 Theodore Roosevelt bahwa patriotisme berarti membela negara, bukan berdiri di samping presiden. Pada akhir video, Schwarzenegger mengucapkan selamat kepada Presiden AS terpilih Joe Biden.

Schwarzenegger mendoakan yang terbaik, juga menyebut kemenangan Biden dalam Pemilu sudah menerapkan asas bebas dan adil. Video itu telah disimak lebih dari 15 juta kali dan terus bertambah, dikutip dari laman Hollywood Reporter, Senin (11/1).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler