Oman akan Miliki Putra Mahkota untuk Pertama Kalinya
Oman merombak konstitusinya.
REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Oman adalah satu-satunya negara kerajaan di Timur Tengah yang tidak memiliki putra mahkota. Namun tidak hari ini, karena Sultan Oman telah mengumumkan adanya perombakan konstitusional dan mengangkat putra mahkota untuk pertama kalinya.
"Sultan Oman mengumumkan pengangkatan putra mahkota untuk pertama kalinya dan aturan baru tentang bagaimana parlemen akan bekerja," kata media pemerintah dilansir di Al Arabiya, Selasa (12/1).
Kantor berita negara ONA melaporkan undang-undang dasar baru yang dikeluarkan oleh Sultan Haitham bin Tariq al-Said juga menekankan peran negara dalam menjamin lebih banyak hak dan kebebasan bagi warga negara.
Sultan Haitham berkuasa setahun yang lalu setelah pendahulunya Sultan Qaboos meninggal dunia. Qaboos bin Said al Said, tidak memiliki anak laki-laki untuk dijadikan putra mahkota.
Qaboos juga tidak mengumumkan siapa penerus pilihannya, yang biasanya ditulis dalam amplop tertutup dan dibuka setelah kematiannya. Undang-undang dasar menetapkan mekanisme pengangkatan putra mahkota dan tugas-tugasnya.
Namun tidak disebutkan dalam laporan itu, siapa yang akan menjadi putra mahkota Oman. "Ini juga menetapkan supremasi hukum dan independensi peradilan sebagai dasar pemerintahan di Oman," kata ONA.