Tahun Lalu, Penjualan BMW dan Volkswagen Turun Signifikan
Penjualan brand Volkswagen turun 15 persen menjadi hanya 5,3 juta kendaraan.
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Produsen mobil Jerman Volkswagen mengatakan, penjualan brand-nya turun 15 persen menjadi 5,3 juta kendaraan sepanjang tahun lalu. Pandemi Covid-19 dan kebijakan lockdown yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus berdampak signifikan terhadap dealer mobil di seluruh dunia.
Volkswagen mengatakan, penjualannya sempat memulih pada Desember dibandingkan bulan sebelumnya, naik 19,5 persen di Eropa Barat dan 14,7 persen di Amerika Utara. Sementara itu, permintaan untuk model listriknya melonjak 158 persen tahun ini, menjadi 212 ribu kendaraan.
"Kami sedang dalam perjalanan untuk mencapai tujuan kami menjadi pemimpin pasar dalam kendaraan listrik baterai," kata CEO brand VW Ralf Brandstaetter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir di Reuters, Selasa (12/1).
Secara keseluruhan, pada 2021, penjualan merek Volkswagen turun 23,4 persen di Eropa Barat dan 17,1 persen di Amerika Utara. Sedangkan, penurunan terkecil terjadi di China yakni 9,9 persen.
Di sisi lain, BMW juga mencatatkan penurunan 8,4 persen dalam penjualan kendaraannya pada tahun lalu. Wabah virus corona memakan korban dan banyak gerai ritel di seluruh dunia harus tutup selama berbulan-bulan.
Tapi, permintaan pelanggan meningkat pada kuartal keempat. Kenaikannya tipis, 3,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019, menurut BMW pada Selasa.
"Kami berhasil mengakhiri tahun lalu dengan kuartal keempat yang menguat dan sekali lagi, kami memimpin segmen premium di seluruh dunia," tutur anggota dewan direksi BMW Pieter Nota dalam sebuah pernyataan.
Secara total, perusahaan yang berkantor pusat di Munich itu menjual 2,3 juta kendaraan pada tahun lalu. Di Eropa, penjualannya turun 15,7 persen, sementara Amerika Serikat menyusut 18 persen.
Di China, di mana pandemi dimulai sekaligus dikendalikan lebih cepat dibandingkan tempat lain, mengalami penjualan yang melawan tren. Penjualan di China tercatat naik 7,4 persen.